"Kematian kakak saya tak wajar. Kami tak yakin bunuh diri," kata Roni Alrasyid, adik korban kepada detikcom, Kamis (27/9/2018).
Roni menjelaskan, keluarga curiga karena sebelum ditemukan tewas, warga Dusun Rodowo, Desa/Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan itu tak memperlihatkan tanda-tanda depresi sebagaimana kesimpulan polisi sebagai penyebab korban gantung diri.
Selain itu, korban juga baru 3 bulan menikah dengan suaminya, Agam Adikara. Karena masih pengantin baru, semestinya korban sedang dalam masa bahagia.
"Kami ingin (penyebab) kematian kakak saya dibongkar. Karena itu harus diautopsi," lanjutnya.
Terkait pembongkaran makam Rasni, KBO Reskrim Polresta Pasuruan Iptu Ahmad Jayadi mengamini bahwa kegiatan itu dilakukan untuk kepentingan autopsi.
"Ada kecurigaan kematian korban tak wajar. Keluarga ingin dilakukan autopsi untuk memastikan penyebab kematiannya," tandas Jayadi.
Diberitakan sebelumnya, Rasni ditemukan tewas tergantung di pojok salah satu ruangan lantai 2 rumahnya di Perum Tiara Candi 1, Kota Pasuruan. Korban ditemukan oleh suaminya dalam keadaan leher terlilit kain. Tubuh korban tergantung sekitar satu meter dari lantai.
Korban masih mengenakan daster putih bermotif garis abu-abu. Di depan tubuh korban juga ditemukan tangga dari bambu. Tangga tersebut diduga digunakan korban untuk naik dan mengaitkan kain ke leher dan mengakhiri hidupnya. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini