"Saya berharap kepada siapapun tidak boleh lagi meng-upload video yang sempat beredar kemarin, hentikan semuanya. Ayo kita lakukan intropeksi semuanya, muhasabah (introspeksi) nasional bagi sepakbola Tanah Air," ujar Imam di kantornya, Jalan Gerbang Pemuda, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (25/9/2018).
Pengeroyokan Haringga hingga tewas dikatakan Imam tidak dapat diterima oleh akal sehat. Peristiwa itu dipandangnya sebagai tragedi kemanusiaan, bukan tragedi sepakbola.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang paling mengerikan, menurut Imam, terlibatnya anak-anak dalam pengeroyokan itu. Dia heran anak di bawah usia 20 tahun dapat menganiaya orang hingga tewas.
"Ini berarti, harus ada teladan dari semua kita terutama dirijen suporter, pemimpin suporter, pemimpin klub, federasi, dan tentu pemerintah, dan kita semuanya," ucapnya.
Baca juga: Miris, 2 Pelajar Ikut Keroyok Haringga Sirla |
Haringga dikeroyok sesaat sebelum laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta. Imam mengaku kecewa pertandingan masih dilanjutkan meski ada suporter yang tewas.
"Itu yang buat saya kecewa, mestinya kalau sudah ada seperti itu hentikan, tidak boleh dilanjutkan pertandingan," tuturnya.
Imam meminta kepolisian mengusut tuntas kasus itu. Termasuk siapapun yang dinilai abai dan teledor, Imam berharap polisi juga memeriksanya.
"Pemerintah mengapresiasi langkah cepat kepolisian yang sampai sekarang sudah menetapkan beberapa tersangka, dan sekali lagi kita semua tentu ingin mengharapkan keadilan bagi pelaku maupun bagi orang-orang yang terlibat," tegas Imam.
"Usut lah dengan tuntas agar peristiwa ini tidak terulang kembali, agar tidak muncul lagi korban-korban baru dan orang-orang tua baru yang menyesali sekaligus menghardik anak-anak kita," imbuhnya.
Tonton juga 'Pesepakbola Indonesia Tuntut Nota Damai Antar Suporter':
(nvl/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini