Saat Safari Reog Buat Warga Lebih kenal dan Nyaman dengan Polisi

Saat Safari Reog Buat Warga Lebih kenal dan Nyaman dengan Polisi

Charolin Pebrianti - detikNews
Jumat, 21 Sep 2018 17:29 WIB
Foto: Charolin Pebrianti
Ponorogo - Menggalakkan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di area Ponorogo, polisi menggelar safari reog di seluruh wilayah Ponorogo.

Bila sebelumnya pelaksanaan kamtibmas hanya dilakukan dengan sosialisasi, kini polres mengemasnya dengan perpaduan kesenian khas Ponorogo yakni reog. Tak ayal acara ini menarik perhatian masyarakat.

Bertempat di Desa Pager, Kecamatan Bungkal, tepatnya di objek wisata Sendang Bulus, warga tampak antusias mengikuti acara ini. Selain bisa menikmati panorama di objek wisata yang terkenal dengan hewan bulusnya, masyarakat juga ingin bertemu langsung dengan pihak Polres Ponorogo.

Wakapolres Ponorogo Kompol Muh. Roni Mustofa menjelaskan ini sebagai bentuk perkenalan sekaligus diskusi supaya bisa akrab dan bisa menjalin persaudaraan.


"Program ini untuk mendekatkan diri antar polisi kepada masyarakat kami pun juga ingin dikritik serta masukannya seperti apa," tutur Roni di tengah-tengah sambutannya, Jumat (21/9/2018).

Bapak tiga anak ini juga mengimbau masyarakat tidak melakukan pembakaran hutan. Sebab, ada ancaman pidana sesuai UU No 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dengan ancaman pidana maksimal kurungan 3 tahun penjara dan denda paling banyak Rp 3 miliar.

"Kami harap masyarakat mengerti untuk tidak membakar hutan, ini demi kelestarian dan supaya ekosistem kita tidak rusak," terangnya.

Pria lulusan Akpol 2001 ini pun sempat menyinggung tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Ponorogo. Pihaknya mengingatkan agar warga mematuhi rambu lalu lintas.

"Kalau ambil rata-rata kecelakaan di Ponorogo mencapai 30-40 kejadian setiap bulannya. Ini tentu angka yang cukup tinggi," tukasnya.


Menurutnya, kecelakaan di jalan bukanlah tanggung jawab pihak kepolisian saja, melainkan masyarakat.

"Ke depan kami harap tidak ada lagi kecelakaan yang diakibatkan tidak patuh, masyarakat harus sadar terhadap rambu-rambu lalu lintas agar selamat," tandasnya.

Salah satu masyarakat Puji Hastuti (55) mengatakan senang dengan kegiatan ini. Jika biasanya dia melihat polisi berwajah garang, kini dia melihat wajah polisi yang santun dengan nada bicara sopan.

"Sekaligus bisa bertukar pikiran, apa saja yang boleh apa saja yang dilarang sekarang kami jadi tahu manfaatnya," pungkasnya.



Tonton juga 'Jaga NKRI, Polisi Bangun Kemitraan Religi Kamtibmas':

[Gambas:Video 20detik]

(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.