"Menggunakan analogi taktik militer, saat ini strategi Jokowi-Ma'ruf bumi hangus dan blokade, strategi Prabowo-Sandi gerilya revolusi," ucap Rico kepada wartawan, Jumat (14/9/2018).
Rico menyoroti sejumlah kegiatan Jokowi belakangan ini sebagai Presiden RI. Inilah maksud strategi bombardir yang disampaikan Rico.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rangkaian kunjungan luar negeri Jokowi ke Korsel dan Vietnam disebut Rico berfungsi lebih dari sekadar kunjungan kenegaraan. "Nuansa pencitraannya sangat kental," sebut Rico.
Rico memerinci alasan menyebut kunjungan itu sebagai pencitraan. Di Korsel, misalnya, Jokowi dianggap Rico tidak hanya berbicara tentang capaian kerja. Netizen Tanah Air dihebohkan oleh foto Jokowi bareng Suju, grup K-Pop Super Junior. Bagi Rico, foto Jokowi bareng Suju jelas menyasar pemilih dari kalangan pencinta dance K-Pop di Tanah Air dari berbagai segmen usia.
Di Vietnam, lanjut Rico, secara khusus Jokowi mengantarkan Go-Jek masuk ke pasar Vietnam. Publik Tanah Air pun disuguhi foto-foto dan pemberitaan masif tentang Jokowi dan lapangan kerja ala milenial. Rico lalu berbicara soal strategi blokade.
"Selain bombardir citra yang dirasakan pemilih, gelombang jalanan oposisi juga mengalami hambatan. Di berbagai tempat, aksi turun ke jalan atas nama ganti presiden 2019 mengalami banyak kesulitan," ulas Rico.
Setelah menganalisis strategi tim Jokowi, Rico mengulas strategi Prabowo-Sandi. Prabowo-Sandi dinilai kental menuansakan perjuangan ala gerilya dalam melawan Jokowi. Gerilya ialah taktik yang lumrah digunakan oleh pihak yang memiliki daya dukung lebih lemah melawan pihak yang lebih superior secara sumber daya.
"Prinsip pertama strategi ini menekankan justifikasi moral yang lebih tinggi daripada lawan. Dalam konteks pilpres, ini artinya Prabowo tidak membutuhkan branding kompetisi yang terlalu tinggi. Fokus utama adalah menjadikan lawan sebagai biang kerok kesengsaraan dan kehancuran," beber Rico.
Memakai strategi revolusi, Rico menganggap, Prabowo-Sandi tidak perlu meyakinkan masyarakat bahwa dirinya lebih baik daripada Jokowi. Cukup dengan meyakinkan rakyat, jika Jokowi memimpin kembali, pemilih akan mengalami hidup lebih sulit dan masa depan yang suram. Bila Prabowo berhasil meyakinkan publik akan bahayanya nasib Indonesia bila Jokowi terpilih kembali--menurut Rico--semua pencitraan Jokowi tidak akan ada efeknya.
"Karena gerakan rakyatlah yang nanti akan menjadi lawannya," ucapnya.
Sandiaga dianggap Rico telah menampakkan sisi agresivitas dalam menyerang lawan politik. Rico memberi contoh.
"Kita juga lihat Sandi mulai ambil posisi menyerang seperti ucapannya terhadap kepala-kepala daerah yang mendukung Jokowi agar fokus pada kerja di daerah, bukan kampanye," pungkas dia.
Pimpin Rapat Perdana, Erick Belum Mau Bahas Strategi, Simak Videonya:
(gbr/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini