Peristiwa terjadi pada Kamis (13/9/2018) sekitar pukul 12.00 WIB. Guntur lalu dibawa menuju RS dr Oen Kandangsapi, Jebres, Solo. Pukul 15.40 WIB, mahasiswa jurusan Arsitektur itu menghembuskan napas terakhirnya.
"Penyebabnya kami belum tahu. Kami berkoordinasi dengan kepolisian untuk penyelidikan," kata Kepala Program Studi Arsitektur FT UNS, Amin Sumadyo kepada detikcom melalui telepon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dihubungi terpisah, Kasatreskrim Polresta Surakarta, Kompol Fadli, mengatakan para saksi tidak mengetahui proses sebelum Guntur jatuh. Saksi hanya mengetahui setelah korban terjatuh dari lantai atas.
"Tiba-tiba ada suara benda jatuh. Ternyata yang jatuh orang," kata Fadli melalui telepon.
Saat jatuh, korban dalam posisi telentang Akibat dari peristiwa itu, korban mengalami luka di sekujur tubuhnya, mulai dari tangan, kaki, kepala, hingga punggungnya.
"Hingga saat ini belum terindikasi ada campur tangan orang lain. Menurut temannya, korban memang pernah depresi hingga cuti kuliah," pungkasnya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini