"Sebelumnya inisiatif pribadi, tapi juga ada salah satu inspirator saya, Gus Miek. Juga ada yang dukung kiai-kiai sepuh, Habib Luthfi alhamdulillah beliau setuju," kata Gus Miftah saat ditemui di Ponpes Ora Aji, Kalasan, Sleman, Rabu (12/9/2018).
KH Hamim Djazuli atau akrab disapa Gus Miek adalah seorang kiai nyentrik asal Ploso, Kediri. Tidak seperti ulama-ulama pada umumnya, Gus Miek sejak muda hingga wafat pada tahun 1993 menetapkan pilihan berdakwah di dunia remang-remang. Dia keluar masuk lokalisasi, klub malam, tempat perjudian hingga sarang penjahat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama hidupnya Gus Miek sering berkumpul dengan para penghuni 'dunia kelam' tersebut. Banyak pelaku kejahatan maupun prostitusi yang kemudian meninggalkan 'dunia kelam' itu atas sapaan dan dakwah merangkul ala Gus Miek.
Rupanya hal itu menjadi salah satu inspirasi bagi Gus Miftah. Setelah beberapa tahun melakoni dakwah di dunia kelam itu, dia lalu juga menemui Habib Luthfi bin Yahya, ulama kenamaan di Pekalongan. Tujuannya adalah untuk mendapat restu dan dukungan.
"5 tahun terakhir ini saya matur (menyampaikan) ke Abah Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan. Saya bilang sudah jalan beberapa tahun (dakwah) di tempat ini (klub malam dan tempat hiburan). Menurut abah bagaimana, saya minta nasihat. Abah menjawab. 'Lanjutkan, Nak. Jarang yang bisa seperti kamu'," ujar Miftah.
Diketahui, nama Gus Miftah mendadak jadi perbincangan setelah video kajian agamanya di sebuah klub malam di Bali viral di media sosial.
Tonton juga 'Viral Dakwah di Klub Malam, KH Said Aqil: Saya Sendiri Tidak Mampu':
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini