Pengasuh Ponpes Ora Aji, Kalasan, Sleman itu mengungkapkan sebetulnya aktivitas kajian di klub malam telah dilakoninya sejak 13 tahun lalu. Tak hanya klub malam, dia juga sudah lama mengisi kajian agama di tempat prostitusi Pasar Kembang (Sarkem) Yogya.
"Di Yogya, beberapa klub malam dan kafe sudah berjalan 12-13 tahun ini. Juga di Sarkem sudah 14 tahun, pesertanya ya mereka (penghuni) di Sarkem itu," kata Gus Miftah, ditemui di Ponpes Ora Aji, Rabu (12/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Gus Miftah menyebut dakwahnya itu sudah menjadi rutinitas belasan tahun. Sehingga dia cukup terkejut jika baru menuai kontroversi akhir-akhir ini. Gus Miftah pun menegaskan dia tidak berniat melacurkan agama atas jalan dakwah yang dijalaninya itu.
"Saya dianggap melacurkan agama, kepentingan ekonomi, tidak. Saya berangkat biaya sendiri, konsumsi sendiri, tidak ada urusan masalah uang, sama sekali tidak ada, bener-bener murni dakwah. Kalau tidak percaya silakan dikonfirmasi ke mereka," tandas kiai berusia 37 tahun itu.
"Jadi kalau dibilang cari sensasi, ya sudah sejak dulu seharusnya. Ini bener-bener murni (berdakwah)," imbuhnya.
Tonton juga 'Viral Dakwah di Klub Malam, KH Said Aqil: Saya Sendiri Tidak Mampu':
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini