"Ada (target) sampai tanggal 15 (September) harus sudah selesai semua. Tanggal 16 (September) kalau memang ada yang berubah, dimulai dari kabupaten kota, provisi, dilakukan pembuatan berita acara perbaikannya," ujar Ketua KPU Arief Budiman kepada wartawan di kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (12/9/2018).
Namun Arief belum menjelaskan ada-tidaknya temuan DPT ganda dalam penyisiran KPU. Dia hanya menegaskan proses penyempurnaan DPT masih berlangsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KPU menggunakan dua cara dalam proses penyisiran DPT ganda. Mereka lakukan secara sistem dan verifikasi ke lapangan.
"Pertama kan by sistem, nama mu dan namanya dia semua kembar, sama, pasti ini orang sama. Nama sama, tanggal lahir sama, jenis kelamin sama, alamat sama, terus NIK (Nomor Induk Kependudukan) sama. kalau sama semua, kita langsung bersihkan by sistem," kata Arief.
"Tetapi kalau NIK beda, nama sama, alamat sama. Jangan-jangan orangnya beda. Nah, kita lakukan dengan cara faktual. Jadi ke lapangan langsung," sambungnya.
Sebelumnya, parpol koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menolak jumlah DPT yang telah ditetapkan KPU. Alasannya, dalam DPS yang dirilis KPU sebelumnya masih ditemukan sejumlah kesalahan. PKS, Gerindra, PAN, dan Partai Demokrat menyatakan menemukan setidaknya 25 juta data ganda dari 137 juta lebih pemilih yang ada di DPS.
Sedangkan, KPU telah menetapkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019 sebanyak 185 juta pemilih pada Rabu (5/9) . Namun KPU tetap akan menyempurnakan DPT dalam waktu 10 hari.
Tonton juga 'Koalisi Prabowo Sebut Ada 25 Juta Pemilih Ganda':
(aik/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini