Aksi pembegalan sadis itu dilakukan oleh Aminatus Solihin alias Ami (24) dan Yonas Aditya alias Adit (26) di kawasan Cikapayang, Kota Bandung pada Kamis (30/8) lalu. Adit berperan sebagai joki sementara Ami sebagai eksekutor pengambil tas.
"Pada saat tasnya ditarik, almarhumah menahan, kemudian jatuh dan helmnya lepas dari kepala. Lalu kepala membentur aspal jalan," ujar Kapolda Jawa Barat Irjen Agung Budi Maryoto di RS Sartika Asih, Jalan Moh Toha, Kota Bandung, Rabu (5/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai terjatuh, Shanda lalu dilarikan ke rumah sakit Borromeus Bandung. Saat itu selain Shanda, rekan perempuannya juga EA (23) terjatuh dan mengalami luka-luka serius.
Shanda langsung dimasukkan ke ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD). Kondisinya kritis dan tak sadarkan diri. Beberapa jam berlalu, nyawa ibu satu anak itu tak tertolong. Shanda mengembuskan nafas terakhirnya di RS Borromeus. Di hari yang sama, dia dimakamkan di kampung halamannya di Kota Banjar.
Agung menyebut motif dari Ami dan Adit hanya pencurian dan ingin menguasai barang milik Shanda. "Motifnya curas (pencurian dengan kekerasan) saja. Pelaku dan korban tidak saling mengenal," kata Agung. (dir/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini