Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf mengatakan polisi sebenarnya punya akses khusus untuk masuk ke tol sehingga tidak perlu menyerobot warga.
"Yang jelas begini, anggota yang menggunakan motor dinas, termasuk juga mobil dinas, itu (ada) akses khusus ke sana dan itu nggak bayar. Ada, kita punya aksesnya," jelas Yusuf kepada detikcom, Selasa (4/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Khusus yang pengawalan, jalur khusus untuk pengawalan ini, pengawalan Asian Games ini biasanya di dalam pintu tol itu dikasih tanda merah. Yang lainnya hijau. Merah ini sudah dijaga Jasa Marga. Kemudian pada saat rombongan mengawal, dibuka. Khusus itu (aksesnya), tapi khusus anggota ini punya. Motor sama mobil dinas kan nggak apa-apa ngawal," paparnya.
Dalam kondisi seperti itu, kata Yusuf, seharusnya anggota tersebut mengambil lajur di kanan, bukan di sebelah kiri.
"Cuma ini masalahnya, kan seharusnya anggota ini kan sebelah kanan membuka akses itu, ada aksesnya itu. Tapi dia itu langsung sebelah kiri. Karena ada mobil yang mau buka akses, pada saat pintunya terbuka, anggota duluan," tuturnya.
Ia mengatakan polisi tersebut tidak men-tap kartu akses khusus itu.
"Iya, dong (harus men-tap kartu dulu), akses dulu. Ini saya lihat anggota mau potong kompas. Seharusnya kan dia menunggu setelah mobil itu lewat. Baru dia ke kanan, buka akses itu kan. Baru dia lewat, tapi dia nggak buka akses, tahu-tahu dia dibuka mobil itu, langsung lewat. Karena sudah lewat, aksesnya tutup lagi pintu (pengendara mobil) kena lagi," jelasnya.
Atas kejadian itu, Yusuf pun menyampaikan permintaan maaf. Dia siap mengganti kerugian pengendara mobil akibat penyerobotan oknum tersebut.
"Saya sampaikan permohonan maaf saya kepada pengendara itu kalau ada kerusakan dan sebagainya. Saya tanggung jawab," tuturnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini