Lika-liku Nur Mahmudi Diduga Korupsi Jalan hingga Dicekal

Eks Wali Kota Depok Nur Mahmudi (Foto: dok. Istimewa)

Depok - Mantan Wali Kota Depok Nur Mahmudi kini berstatus tersangka di kasus dugaan korupsi pelebaran Jalan Nangka, Kecamatan Tapos. Selain itu, Nur Mahmudi juga telah dicekal ke luar negeri.

Polisi menyatakan Nur Mahmudi ditetapkan sebagai tersangka sejak 20 Agustus lalu. Selain Nur Mahmudi, polisi menetapkan mantan Sekretaris Daerah Depok Ir Harry Prihanto jadi tersangka.

Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Nur Mahmudi telah diperiksa Polresta Depok beberapa bulan sebelumnya. Kasus ini sendiri mulai disidik pada November 2017 dan pengerjaan jalannya masuk tahun anggaran 2015 senilai Rp 17 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Kerugian) sekitar Rp 10,7 miliar," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada detikcom, Selasa (28/8).

Mengenai modus korupsi, Kapolresta Depok Kombes Didik Sugiarto mengungkapkan pembebasan lahan untuk pelebaran Jalan Nangka itu sudah dibayarkan ke ahli waris oleh pengembang.

"Bahwa pengadaan tanah itu, sesuai dengan surat ijin yang diberikan kepada saudara NMI, itu dibebankan kepada pihak pengembang," ungkapnya.

Kini, Nur Mahmudi juga dilarang bepergian ke luar negeri. Surat ke Imigrasi terkait pencekalan Nur Mahmudi dikirim ke Imigrasi pada Senin (3/9).

"Iya penyidik juga mengajukan pencegahan, hari ini rencana dikirim ke imigrasi untuk kedua orang tersebut NMI maupun HP," kata Kombes Didik di kantornya, Jalan Margonda Raya, Kota Depok, Senin (3/9).

Penyidik telah melayangkan panggilan pemeriksaan sebagai tersangka untuk Nur Mahmudi dan Harry Prihanto. Keduanya dijadwalkan diperiksa pekan ini.

"Kami jadwalkan minggu ini untuk dilakukan pemeriksaan kepada keduanya, ada yang dijadwalkan Hari Rabu dan ada yang dijadwalkan Hari Kamis," ujar Didik.

Saksikan juga video 'Golkar Sebut KPK Biarkan Kasus Korupsi Terjadi':

[Gambas:Video 20detik]