PAN: Berlebihan Bila Independent Observer Disebut Propaganda

PAN: Berlebihan Bila Independent Observer Disebut Propaganda

Ibnu Hariyanto - detikNews
Minggu, 02 Sep 2018 08:14 WIB
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Maulad/ Foto: Tsarina/detikcom
Jakarta - PAN menilai penyebutan koran 'Independent Observer' sebagai propaganda dari kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno melawan Joko Widodo-Ma'ruf Amin terlalu berlebihan. PAN melihat suatu yang biasa dari headline koran itu.

"Itu terlalu berlebihan, cuman gitu doang," kata Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi saat berbincang dengan detikcom, Minggu, (2/9/2018).


Dalam koran tersebut menampilkan headline bertulisan 'New Hope Vs Unfulfilled Promises' (Harapan Baru Vs Janji-janji yang Belum Terpenuhi). Dua ilustrasi pasangan capres dan cawapres, Prabowo-Sandiaga dan Jokowi-Ma'ruf, juga tampak menghiasi headline koran itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Viva, judul yang terdapat dalam koran itu merupakan sesuatu yang wajar di era demokrasi yang dijamin kebebasan dalam menyampaikan pendapat. Hanya saja, dia menekankan bila itu sebuah produk jurnalistik, maka itu sudah diatur oleh Undang-Undang Pers.

"Karena media cetak itu produk jurnalistik makanya harus sesuai dengan perundang-undangan dan saya rasa dengan terbitnya itu ada aturan yang menginkatnya yaitu UU jurnalistik. Saya rasa di era demokrasi itu sesuatu yang biasa saja," tambahnya.



Viva pun kemudian membandingkan koran itu dengan media dan lembaga penyiaran yang sudah ada sekarang. Menurutnya, ada beberapa media dan penyiaran yang sudah eksis saat ini yang juga mengandung unsur-unsur propaganda.

"Kalau dibilang produk propaganda, pertanyaan saya memang untuk media cetak dan elektronik sekarang apa tidak bisa dibilang propaganda juga? Saya tidak usah sebut namanya, tak usah sebut orangnya. Produk jurnalistik itu harus sesuai dengan UU jurnaslistik. Di dalammnya harus menganut nilai objektifitas dan fakta. Kalau itu memang dikatakan sebagai media propaganda apakah sekarang media yang ada itu tidak menjadi media propaganda?" ungkapnya.



Sebuah koran propaganda berbahasa Inggris dengan nama 'Independent Observer' ramai diperbincangkan. Koran itu dinilai sebagai propaganda dari Prabowo-Sandiaga.

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengakui koran Independent Observer memang diterbitkan oleh sekelompok orang yang memiliki kedekatan dengan sang ketum, Prabowo. Namun ia menegaskan koran tersebut tak terafiliasi dengan Gerindra.

"Ya memang ada beberapa sekelompok orang dekat dengan Pak Prabowo mencoba membuat penerbitan itu setahu saya," ujar Muzani saat dimintai konfirmasi, Jumat (31/8).



Cek video Bawaslu Hentikan Pengusutan Dugaan Mahar Sandi ke PKS dan PAN (ibh/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads