Pihak Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Republik Indonesia merespons soal dugaan penganiayaan yang menimpa TKW tersebut. Direktur Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri (PTKLN) Kemnaker Soes Hindharno mengatakan pihaknya menurunkan tim untuk mengecek informasi tersebut lebih rinci.
"Kami dapat petunjuk dan arahan dari pak menteri (Hanif Dhakiri) terkait TKW tersebut, hari ini juga tim kami sebanyak tiga orang akan mengecek ke tempat tinggal TKW yang dimaksud," kata Soes, saat menghubungi detikcom, Jumat (31/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kasubdit perlindungan tenaga kerja yang akan ke lokasi untuk mengorek informasi yang akurat termasuk memetakan dan berkoordinasi dengan Disnaker setempat. Terlepas apakah beliau ini berangkatnya benar atau non-prosedural, tetap akan menjadi prioritas kami dalam penanganan. Pak presiden juga concern soal TKW ini," tutur Soes.
"Kita juga ingin tahu kejadian penganiayaan ini kapan, posisi terkini dimana, kemudian yang paling utama hak-haknya terpenuhi atau tidak, intinya negara harus hadir dan berbuat. Di Malaysia kita ada KBRI ada Atase ketenagakerjaan nanti akan dilakukan koordinasi," Soes menambahkan.
Sementara itu, Deri Rinaldi (26), anak ketiga Utih, mengaku sudah kedatangan sejumlah pegawai Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sukabumi. Mereka datang untuk menggali informasi.
"Ada beberapa pegawai Disnaker saat ini sedang di rumah, harapan kami ibu saya segera bisa pulang ke tanah air. Karena saat ini saya menduga beliau dalam kondisi tertekan," ucap Deri. (sya/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini