VIP 'Usir' Pimpinan KPK, Komisi X: Mungkin Ada Salah Paham

VIP 'Usir' Pimpinan KPK, Komisi X: Mungkin Ada Salah Paham

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Rabu, 29 Agu 2018 09:16 WIB
Foto: Reni Marlinawati (Dewi Irmasari/detikcom)
Jakarta - Wakil Ketua KPK Laode M Syarif sempat 'diusir' dari kursinya ketika menonton pertandingan bulutangkis Asian Games 2018. Komisi X DPR memilih berpikir positif terkait insiden itu.

Wakil Ketua Komisi X DPR Reni Marlinawati awalnya menceritakan bagaimana dirinya kesulitan mendapat tiket saat hendak menonton pertandingan Asian Games 2018. Reni mengapresiasi proses ticketing Inasgoc.

"Saya sendiri pribadi itu sampai hari ini kesulitan untuk mendapatkan tiket pertandingan. Saya beli sold out terus secara online, antre setengah jam tidak bisa. Sampai hari ini saya mau nonton pun belum bisa mendapatkan tiket," kata Reni saat dihubungi, Selasa (28/8/2018) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Artinya bahwa satu sisi saya harus apresiasi proses ticketing memang ketat. Saya juga menghargai animo masyarakat untuk nonton tinggi. Karena itu penataan tiket ini tak sembarangan," ucap Reni.

Reni berharap keluhan masyarakat, termasuk Syarif, soal tiket hanya karena kurangnya informasi. Reni meminta hal-hal terkait tiket pertandingan Asian Games 2018 dilihat dari sisi positif.

"Ini demi keamanan mungkin demi ketertiban. Persoalan tiket ini lihat sisi positifnya saja, pertama karena animo masyarakat tinggi terhadap Asian Games," ucap Reni.


Politikus PPP itu sekali lagi memuji sistem ticketing yang dilakukan Inasgoc. Dia menyebut kerja Inasgoc sangat profesional.

"Mungkin karena tiket dikelola betul-betul secara profesional sehingga kejadiannya seperti tadi. Kami Komisi X mengapresiasi walaupun kemarin sekaliber Mbak Yayuk Basuki, karena pakai ID masih OC pada saat pembukaan, itu pun diusir juga," ucap Reni.

"Kalau kami sih lihat sisi positifnya saja," imbuhnya.

Meski demikian, Reni meminta Inasgoc menjadikan keluhan Syarif sebagai bahan evaluasi. Reni menduga ada miskomunikasi panitia di lapangan saat Syarif sempat 'terusir'.


"Tentu ini keluhan-keluhan dari masyarakat harus tetap dijadikan masukan harus tetap dilakukan evaluasi. Masyarakat mengeluh, kan karena kecintaan mereka. Ketika masyarakat protes jangan dimaknai kemarahan, itu bentuk kecintaan agar tiket jauh lebih mudah diakses, lebih transparan lagi," ucap Reni.

"Saya nggak tahu kasusnya seperti apa. Yang jelas mungkin ada kesalahpahaman. Mungkin antara petugas di atas dengan di bawah, mohon maaflah. Saya ketika datang orang nggak tahu apakah anggota DPR atau bukan. Saya kira maklumi saja di level decision maker dan pelaksana lapangan," tutur Reni.


Simak Juga 'Gara-gara Banyak Kursi Kosong, INASGOC Disentil OCA':

[Gambas:Video 20detik]

(gbr/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads