Sekitar 192 peserta ikut ambil bagian dalam lomba kerapan kambing se-Wilayah Tapal Kuda tersebut, Minggu (26/08/2018). 96 di antaranya adalah peserta profesional dan 96 lainnya peserta amatir.
Meski demikian, ini bukan lomba main-main. Dalam lomba ini, kambing-kambing yang berlaga dituntut berlari melintasi tanah berumput sejauh 175 meter dan lebar 35 meter. Kambing mana yang sampai di garis putih terlebih dahulu adalah pemenangnya.
"Untuk penilaian juara tetap sama, yakni pasangan kambing kerapan yang bisa menyentuh garis putih lebih awal, maka itu lah pemenangnya," terang salah satu panitia, Pramito Legowo kepada detikcom, Minggu (26/8/2018).
Ditambahkan Pramito, kerapan kambing ini telah menjadi tradisi tahunan warga Desa Pendalungan Kota Probolinggo. Untuk itu, ajang ini kerap dimanfaatkan juga untuk ajang silaturahmi.
![]() |
Salah satu peserta Riki mengaku mempersiapkan kambing-kambingnya secara khusus untuk bisa ambil bagian dalam perlombaan ini. Selain latihan, ia juga memberi kambingnya racikan jamu tertentu agar staminanya tak mudah terkuras.
"Sering juara pak, makanya saya persiapkan betul kambing kerapan saya sebelum lomba. Seperti dikasih jamu dan telur 5 butir sehari," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Probolinggo, Tutang Heru Wibowo menyebut, selain sebagai ajang silaturahmi antarpeternak kambing, kerapan kambing ini juga bertujuan meramaikan even Semipro (Seminggu di Kota Probolinggo), salah satu agenda peringatan Hari Jadi Kota Probolinggo ke-659.
"Tentunya harapan kami ingin melestarikan tradisi kerapan kambing, yang merupakan bagian dari kearifan lokal masyarakat Kota Probolinggo. Terlebih nanti pasangan kambing yang berhasil menjadi juara. Tentunya harganya akan lebih mahal jika dijual," pungkasnya.
Tonton juga 'Manfaat & Gizi Susu Kambing Etawa':
(lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini