Setidaknya ada 3 kuintal daging sapi kurban yang dikumpulkan oleh warga untuk diubah menjadi abon.
Warga juga bergotong-royong menyumbangkan bumbu dapur untuk membuat abon, mulai dari bawang merah, bawang putih, gula merah dan bahan lainnya.
Dari pantauan detikcom, sebagian ibu terlihat sibuk mencuci dan mengiris daging menjadi potongan lebih kecil kemudian menumbuknyaa. Sebagian lagi menyiapkan bumbu dan memasak daging.
"Ditumbuk soalnya biar rasanya lebih mantap dan enak," tutur ketua penyelenggara, Ivan Rahmawan Arifin saat ditemui detikcom di lokasi pembuatan, Sekolah Alam Sabila, Kamis (23/8/2018).
Ivan yang juga pemilik Sekolah Alam Sabila mengaku sengaja mengajak warga dan wali murid untuk membuat abon dan mengirimkannya ke Lombok, NTB karena semata alasan sosial.
![]() |
Lagipula ini bukan kali pertama warga dan wali murid di sekitar sekolahnya mengirim bantuan berupa abon untuk korban bencana alam di Indonesia. Sebelumnya mereka sudah pernah membuat dan mengirimkan abon kepada warga terdampak letusan Gunung Merapi beberapa waktu silam.
"Terus sengaja saya fasilitasi tempat di sekolah alam ini karena disini tempatnya lapang dan sejuk. Kalau ibu-ibu masak, anaknya bisa main-main disini," jelasnya.
Bapak tiga anak ini menambahkan, bahan makanan ringan seperti abon memang biasanya sangat dibutuhkan di tempat pengungsian. "Abon kan praktis, tinggal makan dengan nasi hangat juga sudah enak. Dan ini pun tahan lama," paparnya.
Dari 3 kuintal daging sapi yang dikumpulkan warga, diperkirakan dapat menghasilkan 600 pak abon. Untuk satu pak bisa dimakan untuk 1 keluarga sekali makan.
"Nanti kita pak, satu pak 1 ons," tambahnya.
Diharapkan dengan adanya bantuan seperti ini, mereka bisa sedikit meringankan beban para pengungsi gempa Lombok. "Kalau kami kirim daging kan sulit, apalagi kena kargo berat. Kalau abon kan ringan dan mudah dibawa, jadi kami pilih abon," pungkasnya. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini