Hal itu diungkapkan Bobby, kakak sepupu Robert, setelah bertemu dengan pihak dari Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan Joko Sugiarto dan pihak SMK. Joko, kata Robert membesuk Robert semalam.
"Semalam pak Joko, Kepala Dinas Pendidikan Jakarta Selatan datang. Semalem sih memperkenalkan diri sebagai pak Joko, ngasih sedikit uang uang jajan untuk Robert dan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah juga datang mediasi dan jenguk," kata Bobby saat dihubungi detikcom, Kamis (23/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka memberi info bahwa pelaku akan dilacak karena sempat hilang dan nggak masuk sekolah anak-anak ini. Begitu polisi bergerak, pihak sekolah juga akhirnya membantu mencari keberadaan anak-anak ini. Pelaku-pelaku ini menurut pihak sekolah sudah tidak masuk sekolah sejak kejadian," imbuhnya.
Keluarga berharap agar sekolah memberikan sanksi tegas terhadap para pelaku. Bobby meminta para pelaku dikeluarkan dari sekolah.
"Saya menegaskan ke sekolah kalau harus dikeluarkan pelaku-pelaku itu, karena faktanya bahwa ada beberapa dari pelaku yang umur 19 tahun, karena si pelaku tidak naik kelas, berarti kan tidak di bawah umur. Lalu pihak sekolah menegaskan bahwa mendukung pelaku dihukum seberat-beratnya, dari sekolah mengatakan juga akan memberi tindakan tegas untuk mengeluarkan pelaku pelaku dan tidak menerima lagi," tambahnya.
Sementara Robert sendiri tidak masalah jika harus kembali ke sekolah.
"Robert masih ada keinginan sekolah di SMK itu, menurut saya selama sekolah bisa membantu ya saya nggak masalah, keputusannya di Robert kalau masih mau ke sana," tuturnya.
Tonton juga video: 'Komnas Perlindungan Anak: Bullying Jangan Dianggap Remeh'
(mei/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini