Siswa SMK di Jaksel yang Dianiaya Senior Adik Eks Pesepakbola Timnas

Siswa SMK di Jaksel yang Dianiaya Senior Adik Eks Pesepakbola Timnas

Matius Alfons - detikNews
Senin, 20 Agu 2018 19:11 WIB
Ilustrasi (dok. detikcom)
Depok - Polisi masih menyelidiki kasus dugaan penganiayaan Robert Wanggai (16), siswa kelas I SMK di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Korban disebut-sebut merupakan adik kandung mantan pesepakbola timnas Indonesia Imanuel Wanggai.

"Jadi memang benar adik sepupu saya itu Robert Wanggai, adik kandung Imanuel Wanggai," kata sepupu korban, Bobby, kepada wartawan di RS Ghra Permata, Beji, Depok, Senin (20/8/2018).

Korban saat ini masih menjalani perawatan di ruang ICU RS Ghra Permata, Beji, Depok. Dikatakan Bobby, korban mengalami luka cukup serius akibat penganiayaan oleh seniornya di sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi ada luka benturan, yang kata dokter benturan itu menyebabkan limpanya pecah, sehingga terjadi pendarahan sehingga limpanya ini harus diangkat dan dilakukan operasi, gitu. Itu yang paling parah, jahitannya panjang," terangnya.

Menurut Bobby, kekerasan terjadi pada 16 Agustus 2018 di sekolah korban. Saat itu korban dipanggil oleh seniornya ke dalam sebuah ruangan kelas di lantai 3.

Bobby menduga ada tradisi bullying yang dilakukan senior kepada junior di sekolah korban. Hal itu ia ketahui berdasarkan keterangan terduga pelaku yang disampaikan kepada korban.


"Dia kelas 1 pindahan dari Papua, yang memukuli korban--pengakuan dari korban sendiri adik saya--bahwa itu senior, kakak kelasnya dan sepertinya itu sudah tradisi nih, katanya salah satu yang melakukan itu 'gue dulu juga diginiin nih'," sambungnya.

Kasus ini telah dilaporkan oleh pihak keluarga ke Polres Jakarta Selatan. Keluarga berharap agar polisi memproses para pelaku.

"Saya sebagai kakak sepupunya berharap ada keadilan dalam arti polisi kan sudah jalan, cuma dari orang tua pelaku yang saya dengar terkesan menutupi pelakunya nih," tuturnya.

Bobby juga meminta pihak sekolah bertanggung jawab, sebab kejadian itu terjadi di lingkungan sekolah.

"Kami mau pihak sekolah bertanggung jawab nih, nanti akan ada lagi nih Robert-Robert yang lain, kalau didiemmin akan ada lagi, sehingga senioritas tatar tataranlah nggak akan berhenti. Jadi dengan adanya ini sekolah harus ambil andil dan bertanggung jawab juga," tegasnya.

(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads