Seperti dilansir Reuters dan Hurriyet Daily News, Senin (20/8/2018), penembakan di Kedubes AS di Ankara tidak memicu korban jiwa. Pelaku penembakan yang berhasil kabur, masih terus diburu hingga kini.
"Kami mengecam serangan terhadap Kedutaan Besar AS. Ini jelas sebuah upaya untuk menciptakan kekacauan," tegas juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin, dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), Omer Celik, yang berkuasa di Turki juga memberikan penegasan serupa. "Serangan bersenjata terhadap Kedutaan Besar AS jelas merupakan provokasi. Kedutaan-kedutaan ada di bawah perlindungan negara kita," sebutnya.
Kantor Gubernur setempat dalam pernyataannya menyebut setidaknya ada enam tembakan yang dilepaskan pelaku. Tiga peluru di antaranya mengenai pintu besi dan panel kaca di pos keamanan Kedubes AS.
Pelaku yang mengendarai mobil warna putih, berhasil kabur usai melakukan aksinya. Kepolisian Turki masih menyelidiki insiden ini dan memburu pelakunya. Motif di balik penembakan ini belum diketahui pasti.
Namun insiden ini kebetulan terjadi saat semakin buruknya hubungan antara AS dan Turki terkait penahanan pendeta AS, Andrew Brunson, di Turki. Pemerintah AS berulang kali menyerukan kepada Turki untuk membebaskan Brunson. Seruan itu tidak digubris Turki.
"Kami bisa mengonfirmasi bahwa insiden keamanan terjadi di Kedubes AS pagi ini. Kami tidak mendapat laporan korban luka dan kami masih menyelidiki detailnya. Kami berterima kasih pada Kepolisian Nasional Turki atas respons cepat mereka," ucap juru bicara Kedubes AS di Ankara, David Gainer, kepada Hurriyet Daily News.
Tonton juga video: 'Penembakan Kedubes AS Upaya Memperkeruh Suasana'
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini