Bercanda Soal Bom untuk Tunda Pesawat, Pria Prancis Dihukum Bui

Bercanda Soal Bom untuk Tunda Pesawat, Pria Prancis Dihukum Bui

Aditya Mardiastuti - detikNews
Jumat, 17 Agu 2018 02:00 WIB
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
London - Seorang pria berkewarganegaraan Prancis dihukum penjara karena bercanda soal bom di pesawat. Alasannya karena dia telat dan berharap bisa menunda penerbangan dari London ke Los Angeles, Amerika Serikat.

Dilansir Reuters, Kamis (16/8/2018), pria itu diketahui bernama Jacob Meir Abdellak yang bekerja sebagai pustakawan di timur London, Inggris. Abdellak menelepon delapan menit sebelum pesawatnya Norwegian Air terbang dari Bandara Gatwick di London, Inggris lepas landas pada 11 Mei lalu, pukul 05.47 waktu setempat.


Dalam persidangan terungkap dia sempat ditolak untuk naik oleh pihak maskapai karena sudah sangat terlambat. Abdellak kemudian memberikan informasi palsu alias hoaks terkait adanya bom dengan tujuan agar pesawat itu ditunda keberangkatannya selama 90 menit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Investigasi dari maskapai Gatwick menunjukkan telepon hoaks tersebut sama dengan nomor pemesanan tiketnya. Abdellak kemudian ditangkap saat akan terbang ke Amerika Serikat pada 22 Mei.


Dia sengaja mengklaim telah kehilangan kartu SIM-nya. Namun, pengadilan Lewes Crown menyetakan dirinya bersalah karena memberikan informasi palsu yang mengakibatkan resiko berbahaya bagi kesehatan manusia. Dia dijatuhi hukuman 10 bulan penjara.

"Ini adalah keputusan cukup konyol yang dipilih Abdellak, yang membuat tuduhan yang sangat serius semata-mata untuk kepentingannya sendiri," tutur Kepala Kepolisian Gatwick Inspektur Marc Clothier, Kamis (16/8).

"Dia terlambat untuk mengejar pesawatnya dan berpikir ide bagus untuk menyampaikan hoaks soal bom. Tapi ternyata ini menjadi keputusan terburuk yang pernah dia buat," terangnya. (ams/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads