"Kami akan melihat bagaimana tentang kejadian ini. Baik kejadian pertama (gas dan api tahun 2013) akan kami tangani serius dengan melibatkan sektor dinas terkait. Termasuk BMKG Malang kami undang," ujar Kanang kepada wartawan di lokasi, Senin (6/8/2018).
Dikatakan Kanang, akan segera dilakukan pengecekan secepatnya mengenai kandungan semburan air tersebut. Fenomena alam ini menurut Kanang sudah merupakan peristiwa internasional. Jika memang positif akan bermanfaat bagi warga Ngawi.
"Yang jelas kami cek, kemudian kalau kami ketahui hasilnya positif, akan kami manfaatkan untuk warga Ngawi. Yang jelas semburan ini sepertinya tidak mengandung minyak hanya air dan pasir. Kalau dulu yang sebelah utara tol menyembur gas. Fenomena Ngawi Ini sudah internasional," pungkasnya.
Semburan air dan pasir yang sempat bercampur lumpur itu berasal dari dari sumur pompa air milik Mujianto (45), warga Desa Planglor Dukuh Tambakselo selatan, Kecamatan Kedunggalar. Lokasi sawahnya berada di Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini