Saat Warga Moskow Belajar Membatik dengan Hati di Festival Indonesia

Laporan dari Moskow

Saat Warga Moskow Belajar Membatik dengan Hati di Festival Indonesia

Herianto Batubara - detikNews
Sabtu, 04 Agu 2018 19:58 WIB
Antusiasnya warga Moskow belajar membatik dengan hati di acara Festival Indonesia (Foto: Herianto Batubara/detikcom)
Moskow - Setiap kali Festival Indonesia digelar, warga Moskow selalu antusias belajar membatik. Mereka begitu bersemangat saat diajari teknik membatik dengan hati.

Belasan warga Rusia duduk melantai di sebuah gazebo di lokasi Festival Indonesia ketiga di Taman Krasnaya Presnya, Moskow, Rusia, Sabtu (4/8/2018). Ini adalah lokasi workshop Denaya, batik tulis dari Yogyakarta.

D gazebo berukuran sekitar 8x8 meter itu, tampak Sucittarini Delyana, salah satu pelopor Denaya Batik memberikan pelatihan. Ini merupakan kali ketiga dia ikut Festival Indonesia di Moskow.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Para warga Moskow duduk melantai menyimak pengarahan yang diberikan sebelum memulai membatik. Pesertanya kebanyakan wanita baik tua dan muda, namun ada pula pria yang ikut.

Wanita dari beragam umur jadi pesertaWanita dari beragam umur jadi peserta (Foto: Herianto Batubara/detikcom)
Delyana awalnya menjelaskan membatik zaman dahulu sangat sakral prosesnya. Dulu sebelum membatik selalu dimulai dengan meditasi, puasa, bahkan mandi kembang. Baginya ini tidak ada kaitannya dengan mistis. Filosofinya, membatik harus fokus dan terkoneksi dengan hati dan jiwa. Maka tak heran jika dulu orang membuat batik butuh waktu yang lama, bisa sebulan bahkan setahun.

"Teknik membatik yang betul itu harus terkoneksi dengan jiwa. Jika membatik menggunakan hati, hasilnya pasti berbeda. Batik itu memiliki jiwa. Banyak sekali filosofinya yang bisa diaplikasikan dalam hidup, " kata Delyana.


Delyana kemudian meminta para peserta workshop untuk duduk rileks dan menutup mata serta mengatur pernapasan sebelum memulai membatik. Dia meminta para peserta membawa fokus pikiran ke hati dan merasakan setiap tarikan napas di area dada. Setelah itu, proses membatik pun dimulai dengan menggores pensil di atas pola yang sudah disiapkan.

"Kalian harus connect dengan hati pada setiap goresannya. Tidak usah khawatir jika ada coretan. Tidak masalah, yang terpenting bagaimana setiap goresan itu dirasakan dengan hati. Kalau menggoresnya dengan happy, maka batik ini punya spirit happy juga," ujarnya.

Penyelenggara menjelaskan filosofi hingga cara membatikPenyelenggara menjelaskan filosofi hingga cara membatik menggunakan hati (Foto: Herianto Batubara/detikcom)
Delyana juga mengajari para peserta bagaimana memegang canting dan menggunakan malam untuk membuat pola batik. Dengan tenang, para peserta pun menggoreskan canting ke atas pola yang telah disiapkan. Mereka dibebaskan menambahkan pola apapun sesuai dengan suasana hati mereka.


"Pola batik yang mereka gambar itu bermakna energi kebahagiaan. Jika kita membuatnya dengan bahagia, maka otomatis orang yang menggunakan akan mendapatkan energi positif, energi kebahagiaan. Karena seperti yang saya katakan tadi, batik ini memiliki jiwa," ucapnya.

Usai membatik, para peserta pun merasa puas dengan hasil mereka masing-masing. Di luar gazebo ada cukup banyak warga Rusia yang ikut melihat prosesnya.

Lena salah seorang peserta mengatakan dirinya sangat senang dengan adanya workshop pembuatan batik di Festival Indonesia. Dia mengaku sangat tertarik melihat batik Indonesia.

"Saya suka sekali karena ini menggunakan jiwa. Ini membuat saya rileks dan saya lebih merasakan kebahagiaan. Ketika saya memulai membatik tadi, saya begitu terhanyut masuk ke dalam prosesnya dan ingin terus, terus dan terus. Saya tidak memikirkan hasilnya bagaimana, tapi saya menyukai prosesnya," ucap Lena yang sedang hamil besar ini.


Salah satu peserta menunjukkan batik yang dibuatnyaSalah satu peserta menunjukkan batik yang dibuatnya (Foto: Herianto Batubara/detikcom)
Hal senada juga diungkapkan Marina (18) peserta yang lebih muda. Dia mengaku baru pertama kali ikut workshop membatik dan langsung jatuh cinta.

"Saya merasakan ketenangan. Saya merasakan bahwa proses membatik ini membuka jiwa saya. Entah kenapa ada rasa membahagiakan," ujar Marina. Dia menambahkan pola bintang dalam pola batiknya. Menurutnya itu melambangkan mimpi. Dia juga membayangkan keluarganya bahagia saat menggoreskan canting.

"Saya sangat senang dan ingin mengetahui lebih jauh bagaimana membatik. Tapi sayang sekali waktunya tidak terlalu lama. Saya pikir ini sangat menarik," sambungnya.

Festival Indonesia dibuka sejak 3 Agustus dan akan berakhir pada 5 Agustus nanti. Sejak hari pertama hingga kedua ini, warga Rusia khususnya Moskow datang memenuhi Taman Krasnaya Presnya. Mereka memadati berbagai booth produk unggulan Indonesia. Batik sendiri sangat diminati oleh warga Moskow.

Di hari kedua ini warga Moskow juga disuguhi berbagai pagelaran seni dan budaya. Ada juga fashion show batik dari desainer Indonesia serta pertunjukan wayang dan lain-lain. Festival Indonesia setiap harinya dimulai sejak pukul 12.00 dan berakhir pukul 21.00 waktu setempat. Festival ini diperkirakan bisa menarik 120 ribu pengunjung. (hri/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads