"Indonesia bukan hanya Bali. Sangat banyak obyek pariwisata di Indonesia yang tak kalah indah dari Bali. Buat apa kita jauh-jauh pergi ke luar negeri, kalau di dalam negeri saja tidak akan habis tempat wisata yang indah dan eksotis untuk dikunjungi," ujar Bamsoet dalam keterangan tertulis, Kamis (2/8/2018).
Baca juga: DPR Dukung Jokowi Tingkatkan UMKM |
Hal ini ia sampaikan saat mengadakan pertemuan dengan berbagai kelompok masyarakat Kebumen di Gua Jatijajar, Jawa Tengah.
Dalam pertemuan tersebut, Bamsoet berharap semua pihak membantu pemerintah mempromosikan objek wisata lainnya, agar dikenal juga oleh wisatawan mancanegara. Hal ini bisa dilakukan dengan menjaga keindahan wisata alam tersebut agar bisa diramaikan oleh wisatawan dari mana pun.
"Banyaknya wisatawan yang berkunjung bisa dimanfaatkan lagi oleh masyarakat setempat untuk menjual suvenir maupun menyiapkan produksi barang dan jasa lainnya. Dengan demikian bisa menggerakkan berbagai roda ekonomi rakyat," lanjutnya.
Bamsoet mengibaratkan objek wisata sebagai mata air yang memberikan kehidupan bagi lingkungan sekitar. Karena itu, objek wisata perlu dijaga keindahan serta kebersihannya.
"Semakin banyak yang berkunjung ke sini, akan semakin banyak memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. Tapi, jika keindahan ini tidak dijaga, masyarakatnya juga tidak ramah, jangan harap wisatawan akan datang," terang Bamsoet.
Secara khusus, Ketua Badan Bela Negara FKPPI ini juga memuji keindahan alam Gua Jatijajar. Bamsoet melihat banyak potensi wisata lainnya di Kebumen yang bisa dimanfaatkan untuk nilai tambah ekonomi. Misalnya Curug Plumbon, Curug Gunungsari, Pantai Menganti, Pantai Gebyuran, dan Benteng Van Der Wijck.
"Keindahan alam seperti Gua Jatijajar merupakan karunia yang tak terkira. Masih banyak tempat wisata lain di Kebumen yang perlu dikembangkan secara serius agar dapat menarik para wisatawan. Saya yakin, jika objek wisata di sini digarap secara serius, Kebumen akan menjadi salah satu destinasi utama wisatawan lokal dan luar negeri," ungkapnya.
Tak lupa, Bamsoet mengingatkan pemerintah pusat maupun daerah agar tidak hanya berfokus pada nilai ekonomi untuk mengembangkan satu daerah. Pengembangan wisata juga harus sesuai dengan karakter wilayah, kondisi lingkungan, konteks sosial, dan dinamika lingkungan masing-masing daerah.
"Tujuannya, agar tercipta keselarasan antara kebutuhan wisatawan yang bernilai ekonomi dan penyedia layanan barang dan jasa oleh masyarakat lokal yang menghargai nilai, adat istiadat, maupun warisan budaya. Jangan sampai pengembangan objek wisata hanya mengejar sisi ekonomi tapi merusak nilai-nilai kebudayaan lokal," pungkas Bamsoet. (ega/ega)