"Saya paham luapan emosi Pak OSO sebagai 'korban' putusan. Saya yakin itu ekspresi kekecewaan, tapi saya yakin dia patuh pada putusan," ujar Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan DPP PDIP Eva Kusuma Sundari kepada detikcom, Rabu (1/8/2018).
Eva menilai tidak ada maksud OSO menyerang pihak MK secara pribadi. Namun dia juga menganggap hakim punya hak mengingatkan OSO untuk menghormati putusan kelembagaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan (seharusnya OSO) tidak baper (karena putusan). Konsekuensi somasi adalah tidak melukai, dalam rangka mengingatkan saja, jadi Pak OSO tinggal minta maaf," tambah Eva.
Anggota DPR RI itu menyebut peristiwa ini bisa menjadi pembelajaran politik yang baik. Eva berharap ke depan komunikasi politik semua pihak akan lebih baik.
"Ini pendidikan politik yang moderat, bagus untuk kita semua," sebutnya.
Seperti diketahui, MK mensomasi OSO yang telah menyebut lembaga itu dengan umpatan goblok dalam sebuah talk show di televisi nasional. Ketum Hanura itu tidak sependapat dengan putusan MK yang melarang pengurus parpol jadi anggota DPD.
Pihak Hanura sudah angkat bicara soal hal ini. Sekjen Hanura Herry Lontung Siregar mengatakan pernyataan OSO tersebut hanya ucapan dan bukan perkataan yang mengarah ke hal negatif atau tendensius.
"Nggaklah, itu biasa. Ucapan saja," kata Herry seusai pertemuan sembilan sekjen parpol koalisi dengan Jokowi di Kafe Grand Garden, kompleks Kebun Raya Bogor, Selasa (31/7).
Tonton juga 'Tak Terima Disebut Goblok, MK Layangkan Surat Keberatan ke OSO':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini