Uang yang tercecer itu ditemukan Seksi Perlindungan Jemaah (Linjam) Daerah Kerja Madinah sejak kedatangan perdana jemaah haji RI ke Madinah.
"Total jumlahnya sampai hari ini, Rp 15 jutaan dan 10 ribuan riyal Saudi," kata Kasie Linjam Daker Madinah, Maskat Ali Jasmun, di Kantor Urusan Haji (KUH) Madinah, Arab Saudi, Selasa, (31/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uang yang ditemukan itu ada yang tersimpan di dalam dompet maupun hanya terplastik. "Sehingga kami sering menyebut dengan istilah barang tercecer yakni karena jemaah alpa atau hilang sengaja dicuri," ujar dia.
Menurut dia, uang yang tercecer itu diantar ke KUH Daker Madinah oleh jemaah haji asal Aljazair, Turki, dan lain-lain. Mereka umumnya berasumsi uang jemaah haji Indonesia dari mata uang yang tertera. "Mereka menyerahkan langsung kepada kami," kata Mastat.
Maskat mengatakan uang yang terselip identitas akan dikembalikan langsung kepada pemiliknya. Penelusuran dilakukan melalui Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat).
Namun, kata dia, apabila uang yang ditemukan tanpa identitas maka barang tercecer itu akan disimpan. "Kami akan foto dan umumkan ke jemaah. Yang merasa kehilangan akan dikroscek," kata dia.
Maskat menerangkan apabila hingga masa kepulangan uang itu tidak ada yang mengambil maka barang tersebut akan diserahkan ke KUH Jeddah. Pemanfaatannya pun mengikuti regulasi KUH Jeddah.
Maskat menambahkan hingga kini ada 12 jamaah yang melaporkan kehilangan, termasuk yang terkena penipuan atau dijambret.
Tonton juga 'Jemaah Gelombang Kedua Diimbau Pakai Kain Ihram di Tanah Air':
(fua/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini