Imbauan itu disampaikan Direktur Bina Haji Kemenag Khoirizi H Dasir dalam surat edaran bernomor B 3-004/FT.II.I/1/Hj.01/07/2018, yang disampaikan pada 26 Juli 2018.
Ada tiga hal yang mendasari dikeluarkannya imbauan ini, yakni evaluasi penyambutan kedatangan jemaah haji di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, oleh pemerintah Indonesia, inovasi program penyelesaian dokumen jemaah haji Indonesia semenjak di Tanah Air, dan evaluasi yang dilakukan pemerintah Arab Saudi.
Khoirizi dalam surat tersebut menyatakan proses perekaman biometrik dan sidik jari bagi jemaah haji pada 2018 dilakukan di embarkasi sehingga proses kedatangan jemaah di bandara Madinah lebih cepat daripada tahun sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imbauan yang kedua ini cukup krusial. Dilaporkan sebelumnya, tak sedikit jemaah haji gelombang kedua yang belum mengenakan kain ihram dari Tanah Air. Akibatnya, mereka harus berganti ihram di bandara dan ini menimbulkan keterlambatan pergerakan ke pemondokan.
Di imbauannya yang kedua, Khoirizi mengingatkan cuaca di Arab Saudi berkisar pada suhu 42-50 derajat Celsius. Jemaah haji diminta mewaspadai suhu ini.
"Maka, untuk menjaga kekhusyukan beribadah, disarankan kepada jemaah haji agar mengurangi aktivitas di luar hotel/pemondokan dan sering minum air putih serta menghindari tempat keramaian," kata Khoirizi.
Ketiga, jemaah haji diminta senantiasa berhati-hati dalam membawa barang-barang berharga, termasuk paspor, selama di Arab Saudi maupun saat kembali ke Tanah Air.
Toton juga video: 'Sekjen Kemenag Tutup Pelatihan Petugas Haji'
(fjp/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini