Eggi: Koalisi Keumatan yang Tak Setuju Prabowo-Abdul Somad Munafik!

Eggi: Koalisi Keumatan yang Tak Setuju Prabowo-Abdul Somad Munafik!

Niken Purnamasari - detikNews
Senin, 30 Jul 2018 11:17 WIB
Eggi Sudjana. Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Aktivis 212 yang juga politikus PAN Eggi Sudjana mendorong duet Prabowo Subianto-Ustaz Abdul Somad (PUAS). Bagi Eggi, parpol Koalisi Keumatan yang tak mendukung duet ini berarti munafik.

"Kita akan lihat partai yang selama ini getol menyuarakan koalisi keumatan, tapi justru tidak setuju dengan UAS mendampingi Pak Prabowo sesuai hasil ijma' ulama hanya karena kadernya gagal jadi cawapres," kata Eggi dalam pernyataan tertulisnya, Senin (30/7/2018).

"Ingat, berarti mereka munafik dan tidak layak mengatasnamakan umat. Jangan dipilih partai munafik," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Munculnya nama UAS, Eggi melanjutkan, adalah berkah yang seharusnya bisa menjembatani kepentingan aliansi parpol-parpol koalisi keumatan plus Demokrat. Menurut Eggi, seharusnya PKS, PAN, PBB, Berkarya plus Demokrat sama-sama tidak merasa ditinggalkan karena Ustaz Somad.

"Tanyalah semua konstituen partai-partai di atas, saya yakin banyak pendukung UAS. Saya bahkan yakin pendukung UAS bertebaran di Golkar, Nasdem, PDIP, Hanura, PPP bahkan PSI sekalipun. Jadi bisa saja mereka akan memilih partai-partai di atas tapi untuk presiden akan memilih PUAS untuk Indonesia," ulasnya.

"Kalau UAS yang akan mendampingi Pak Prabowo terpaksa analisa saya bahwa Pak Prabowo akan menang mudah jadi saya ubah menjadi MENANG SANGAT MUDAH!
Menangnya berapa persen? Insya Allah 88,89%," imbuh Eggi.


Koalisi Keumatan diidentikkan dengan empat parpol, yaitu Gerindra, PKS, PAN, dan PBB. Belakangan, Partai Berkarya juga sering disebut jadi bagian koalisi tersebut. Partai Demokrat disebut menjadi partai 'plus' Koalisi Keumatan.



Tonton juga 'Eggi Sudjana Usul, Jokowi dan Habib Rizieq Dipertemukan':

[Gambas:Video 20detik]

(tor/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads