"Soal rekomendasi itu apakah benar terwujud di partai koalisi, tentu kami bicarakan di partai koalisi siapa capres-cawapresnya. Saat mengambil keputusan kami akan berkomunikasi atau melibatkan para ulama. Jadi masalah rekomendasi itu bisa iya bisa tidak kan perlu dibahas mendalam di partai koalisi," kata Yandri kepada wartawan, Minggu (29/7/2018).
Yandri menerima masukan dari para ulama tersebut. Namun, dia menegaskan partainya tetap mengusung Zulkifli sebagai cawapres.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Yandri tetap mengapresiasi hasil rekomendasi Ijtimak Ulama itu. Sebab, para ulama itu telah ikut menyumbang pemikiran politik Indonesia.
"Namanya rekomendasi, apalagi rekomendasi ulama tentu kita hargai, kita ucapkan terima kasih atas pemikirannya untuk masalah perpolitikan di Indonesia," terangnya.
(ams/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini