Deputi Bidang Ekonomi di Kantor Staf Presiden Republik Indonesia, Denni Puspa Purbasari, mengatakan biasanya pengurus OSIS memiliki jiwa kepemimpinan yang bagus sehingga menjadi pertimbangan lebih oleh pemberi beasiswa.
"Dalam pemberian beasiswa yang dipertimbangkan bukan hanya masalah dari sisi akademik namun juga leadership. Pengurus OSIS juga biasa berhadapan dengan orang sehingga ia mempunyai kepercayaan diri saat menghadapi ujian wawancara," kata Denni yang juga alumni siswa teladan nasional dalam keterangan tertulis, Jumat (27/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Nostalgia Rommy di Kampus ITB Era Orde Baru |
Dalam acara yang digelar persatuan siswa teladan nasional Zona 1993 dan Alumni ITB 1993 ini, Denni menceritakan bahwa sebelum ujian wawancara, dirinya mempersiapkan lebih dari 50 pertanyaan beserta jawabannya yang mungkin ditanyakan penguji dalam bahasa Inggris.
"Saya meminta teman yang pandai bahasa Inggris untuk bertanya. Rupanya 90 persen pertanyaan penguji berasal dari pertanyaan yang saya buat," ujar Denni yang pernah mendapatkan beasiswa di Amerika Serikat itu.
Sementara itu salah seorang peneliti di Swiss German University, Deddy Hermawan, mengatakan bahwa kesuksesan tidak mudah dicapai. Dirinya mencontohkan saat akan kuliah S2 di kampus Jepang, ia harus belajar bahasa Jepang selama dua tahun.
"Jangan pernah menyerah, karena biasanya kegagalan itu sering datang sebelum mencapai kesuksesan," katanya.
Baca juga: PPP ke SBY: Jadi Elite Jangan Baper |
Selain dari Denni dan Deddy, kiat sukses lainnya juga disampaikan M. Reza yang selama 17 tahun kuliah dan bekerja di Belanda dan Swedia. Lalu siswa teladan lain yang hadir yaitu M. Romahurmuziy, La Ode Mutakhir Bolu, Widi Triwibowo, Happy Suryati Hamami, Ari Wijayanti, dan Elfisar Hasan.
(mul/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini