Detik-detik Pengumuman Seleksi, Calon Taruna: Jika Gagal, Coba Lagi

Detik-detik Pengumuman Seleksi, Calon Taruna: Jika Gagal, Coba Lagi

Audrey Santoso - detikNews
Jumat, 27 Jul 2018 07:37 WIB
Calon taruna Akpol Willem Philips Rumbino (Foto: Audrey Santoso/detikcom)
Semarang - Proses seleksi calon taruna Akademi Kepolisian (Akpol) berakhir hari ini. Panitia Pusat akan mengumumkan 220 calon taruna dan 30 calon taruni yang lolos seleksi, sisanya 8 calon taruni dan 102 calon taruna akan dipulangkan.

Salah satu calon taruna, Willem Philips Rumbino (18), mengaku deg-degan. Ini bukan kali pertamanya mengikuti seleksi Akpol. Tahun lalu Willem ikut seleksi dan tak lolos.

"Saya ini mendaftar Akpol kedua kalinya. Sebelumnya saya jatuh di (seleksi) panda (panitia daerah) yang alasannya juga saya nggak tau. Tahun lalu saya jatuh, ibu saya bilang apapun aslinya itu sudah diatur Tuhan. Dalam pikiran saya ya saya jalani saja semua," kata Willem kepada detikcom di Akpol, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (27/7/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Saksikan juga video 'Ribut-ribut Pengumuman Kelulusan Akpol di Jawa Barat':

[Gambas:Video 20detik]



Alumni SMA Taruna Nusantara ini mengungkapkan keinginannya yang sangat besar menjadi polisi. Jika gagal dalam seleksi tahun ini, Willem akan coba mendaftar Akpol lagi tahun depan.

"Kalau tidak lulus, mungkin saya berusaha daftar Akpol lagi tahun depan," ujar dia.

Calon taruna asal pengiriman Polda Papua ini mengaku alasan ingin menjadi perwira polisi untuk menginspirasi pemuda-pemuda lainnya di tanah kelahiran.

"Saya mau jadi berbeda dari ornag Papua lainnya, karena orang tua juga mendorong saya jadi yang terbaik. Harus jadi contoh di antara orang Papua. Saya orangnya selalu memperhitungkan waktu, karena itu masuk Taruna Nusantara yang disiplin dan mau masuk Akpol," jelas dia.

"Kita semua sama dari ujung rambut sampai ujung kaki, kita sama dikasih otak juga sama Tuhan. Yang buat kita beda hanya rasa malas, tapi kalau rajinndan ada niat, kita sama. Harus ada keinginan merubah Papua yang dipandang sebelah mata," sambung dia.


Willem mengaku ingin merubah kesan polisi di mata masyarakat Papua. Dia menuturkan masyarakat Papua kadangkala menganghap polisi sebagai sosok aparat yang tidak transparan, tidak jujur dan arogan.

"Kalau lolos seleksi dan lulus menjadi perwira, saya bisa membawa polisi yang dulunya di Papua dianggap suka tidak transparan, tidak jujur dan arogan, tidak seperti itu lagi. Saya ingin bertugas senagai polisi di Papua jntuk mengubah kebiasaan masyarakat yang dinilai suka mabok, bentrokan," ucap dia.

"Saya mau Papua aman damai. Biar orang yang anggap Papua tempat peperangan, lihat Papua damai," imbuh dia.

(aud/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads