Pemilik nama lengkap Muhammad Rizky Fitrianor ini tinggal di Desa Bhakti, Kecamatan Batu Benawa, Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Rumahnya berada di pinggir sungai kecil.
"Persiapan masuk sini (Akpol), setiap sore lari bareng teman-teman setengah jam, latihan renang di sungai, sungai kecil depan rumah. Biasanya habis belajar malam, saya juga pull up dan push up 50 sampai 100 kali, tergantung kondisi badan," kata Ari kepada detikcom di Akpol, Semarang, Kamis (26/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ari mengaku latihan fisik, yang dilakukannya selama tiga tahun terakhir membuahkan hasil. Nilai akumulatif tes jasmaninya selama proses seleksi 85. "(Nilai akumulatif) jasmani saya 85, rata-rata orang 80. Akademik rata-rata 50, saya 64,5," ujar dia.
Lulus SMA, Ari mengantongi predikat nilai Ujian Nasional (UN) SMA tertinggi se-Kalimantan Selatan. Nilai rata-ratanya 93,3.
"Saya SMA lulus Juara I seprovinsi nilai rata-rata 93,3. Fisika, mata pelajaran yang saya pilih untuk UN, (nilainya) 100," ucap dia.
Ari menuturkan alasannya ingin menjadi polisi, karena ingin menjadi sosok yang dapat merubah keadaan menjadi lebih baik. Salah satu contoh misalnya merubah pemuda-pemuda di kampungnya yang suka mabuk-mabukan.
"Saya ingin jadi seorang perwira polisi menurut saya perwira polisi itu kalau lingkungan kurang bagus bisa ambil tindakan memperbaiki keadaan. Misalnya di Kalimantan Selatan, karena saya tempat lahir saya di situ. Saya melihat teman-teman saya ada yang mabuk-mabukan, berperilaku menyimpamg," jelas dia. (aud/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini