Dijamin Tak Ada Sel Mewah di Jatim, Kadivpas: Hanya Ada Kipas Angin

Dijamin Tak Ada Sel Mewah di Jatim, Kadivpas: Hanya Ada Kipas Angin

Hilda Meilisa Rinanda - detikNews
Rabu, 25 Jul 2018 12:23 WIB
Barang mewah yang disita dari Rutan Kebonwaru (Foto: Dony Indra Ramadhan)
Surabaya - Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kanwil Kemenkumham Jawa Timur Krismono menjamin tidak ada lembaga pemasyarakatan (lapas) di Jatim yang memiliki fasilitas mewah. Fasilitas seperti AC hingga kulkas pun tak akan ditemui.

Krismono mengaku cukup prihatin lantaran ditemukannya lapas berfasilitas mewah di Sukamiskin. Meski kasus itu bukan berada di wilayahnya, namun hal itu merupakan tamparan yang cukup keras bagi instansinya.

"Jadi ini yang pertama, saya prihatin dan merasa tertampar karena itu menyangkut institusi kami. Di Jawa Timur tidak ada yang namanya kamar-kamar mewah. Saya jamin, saya jamin tidak ada kulkas tidak ada AC," ujar Krismono saat dihubungi detikcom di Surabaya, Rabu (25/7/2018).

Krismono mengatakan tak mungkin ada fasilitas mewah di lapas karena kapasitas lapas di Jatim sudah over kapasitas. Misalnya dari ruangan di lapas yang seharusnya diisi 6 orang, pihaknya bisa mengisinya hingga 15 karena keterbatasan ruangan.


"Karena kami ini sekarang sudah sangat over kapasitas, kemudian mana mungkin kita bisa menyiapkan kamar-kamar mewah," imbuhnya.

Krismono mengatakan fasilitas yang disediakan di setiap ruangan hanyalah ruangan yang bersih dan dua kipas angin untuk setiap kamarnya. Menurutnya, kipas angin bukan lah barang mewah karena hal ini menyangkut kenyamanan penghuni lapas.

"Kemudian ada kipas angin, iya sekarang bayangin kalau kamar itu harusnya isinya 6 orang kita isi 15 orang kan jadi sangat sesak, makanya kita perlu tambahi kipas angin," katanya.

Selain itu, Krismono juga mengutarakan saat inspeksi mendadak dari Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly beberapa waktu lalu, tidak ditemukan kamar hingga fasilitas yang mewah di lapas dan rutan se-Jatim.


Justru, Krismono menyebut ada beberapa narapidana koruptor yang dikumpulkan dengan napi kasus kriminal umum. Jadi tidak ada perlakuan khusus untuk napi koruptor.

"Kan kemarin pada saat Pak Menteri sidak, saya mendampingi beliau. Tidak ditemukan itu (fasilitas mewah), terus napi-napi yang koruptor itu (dikumpulkan) dengan napi-napi kriminal umum. Sehingga tidak ada lah yang namanya kamar kamar mewah, tapi kalau lebih bersih iya," ungkapnya.

Tak hanya itu, saat sidak Krismono menyebut Yasonna juga tak menemui barang mewah seperti handphone. Hanya saja ada ruangan yang seharusnya dilengkapi dua kipas angin namun mendapat tiga kipas angin. Dalam hal ini, pihaknya sudah menyita kipas angin tersebut.

"Kemudian Alhamdulillah pada waktu Pak Menteri sidak ke Jatim tidak ditemukan barang-barang yang sangat signifikan, dalam artian HP pun kami tidak nemu waktu kemarin. Cuma kalau kipas angin kemudian kipas angin yang satu kamar seharusnya cuma 2 tapi ternyata ada 3 kita yang ambil satu," tandas Krismono. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.