Unjuk rasa yang meminta Anies tidak maju ke Pilpres digelar di depan Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (23/7/2018). Pendemo mengaku tergabung dalam Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) serta Serikat Becak Jakarta (Sebaja).
Para pengunjuk rasa mulai berdatangan ke Balai Kota pukul 10.30 WIB. Banyak ibu-ibu yang membawa anaknya juga ikut demo meminta Anies tetap menjadi Gubernur DKI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para ibu-ibu duduk membentuk barisan di depan gerbang Balai Kota. Ada yang sambil menggendong anaknya, ada juga yang dengan seksama mendengarkan orasi.
Pendemo juga membawa spanduk yang bertuliskan tuntutan mereka. Salah satu spanduk bertuliskan 'Warga Kampung Rawa Barat, Kebon Jeruk, Mendukung Bapak Gubernur Anies Baswedan untuk Tetap di DKI 1 Jakarta'.
Sebelum Anies keluar, sejumlah perwakilan pengunjuk rasa dipersilakan masuk ke Balai Kota. Pukul 12.20 WIB para perwakilan pendemo keluar dari Pendopo Balai Kota bersama Anies dan menghampiri para pengunjuk rasa.
"Hidup Pak Anies, hidup Pak Anies," teriak salah seorang warga dari atas mobil pengeras suara.
Anies memastikan kepada para pendemo program yang menyangkut kepentingan mereka salah satunya penataan kampung akan dituntaskan. Namun, eks Mendikbud itu tidak mengatakan secara gamblang tidak akan maju ke Pilpres.
"Semua akan diteruskan, akan dituntaskan, tak ada yang tanggung. Penataan kampung akan dituntaskan, untuk becak akan dituntaskan. Saya ini diramaikan ini, itu. Saya bilang, 'saya masih di Jakarta. Semua yang direncanakan, dituntaskan semuanya. Saya pun cinta kepada Bapak-Ibu semua. Saya minta supaya amanat ini dituntaskan'," kata Anies kepada para pendemo.
Anies pun meminta para pendemo mendoakan. Anies minta didoakan agar amanah menjalankan tugas selaku Gubernur DKI.
"Jadi Bapak-Ibu jangan khawatir, dan saya juga minta didoakan, supaya sehat, dan juga doakan bisa amanah, ya kan? Yang penting itu, amanah," ujar Anies. (zak/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini