Polisi Dikritik Tembak Mati 11 Penjahat, Ini Respons Wakapolri

Polisi Dikritik Tembak Mati 11 Penjahat, Ini Respons Wakapolri

Audrey Santoso - detikNews
Jumat, 20 Jul 2018 15:51 WIB
Wakapolri Komjen Syafruddin (Noval/detikcom)
Jakarta - Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) mengkritik Polri soal 11 pelaku kejahatan yang ditembak mati tanpa melalui proses peradilan. Menanggapi hal tersebut, Wakapolri Komjen Syafruddin mengingatkan aparat soal kecermatan mengambil keputusan.

"Pokoknya tidak boleh ceroboh dalam menangani (kejahatan). Seluruh aparat tidak boleh ceroboh, kecuali aparat mengalami ancaman jiwa baru bisa," kata Syafruddin di STIK/PTIK, Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (20/7/2018).
Dia lalu memberi contoh peristiwa baku tembak antara polisi dan terduga teroris di Jalan Kaliurang, Yogyakarta. Dia menyebutkan polisi melakukan penembakan karena terduga teroris telah melukai.

"Kecuali terancam jiwanya seperti kejadian di Jogja itu. Ya terancam jiwanya, (polisi) sudah ditebas kiri-kanan, baru bisa, (dilakukan penembakan)," terang Syafruddin.
Sebelumnya, tindakan tegas oleh Polda Metro Jaya yang menembak mati 11 pelaku kejahatan mendapat kritik dari ICJR. Mereka meminta ada penyelidikan atas penembakan terhadap 11 pelaku kejahatan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"ICJR meminta agar dilakukan penyelidikan yang serius terhadap penembakan yang dilakukan oleh aparat kepolisian yang menyebabkan 11 orang meninggal dunia tanpa diadili melalui pengadilan," kata Direktur Eksekutif ICJR, Anggara, dalam keterangan kepada detikcom, Rabu (18/7). (aud/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads