SDN Bangunsari 2 Ditutup, Begini Penjelasan Kadindik Ponorogo

SDN Bangunsari 2 Ditutup, Begini Penjelasan Kadindik Ponorogo

Charolin Pebrianti - detikNews
Selasa, 17 Jul 2018 10:00 WIB
Kadindik Ponorogo Tutut Erliana/Foto: Charolin Pebrianti
Ponorogo - Dinas Pendidikan (Dindik) Ponorogo menutup SDN 2 Bangunsari. Penutupan dikarenakan sekolah tidak mendapat murid dan para guru dimutasi ke sekolah lain.

Hal ini menyisakan kesedihan bagi para siswa dan wali murid, yang masih bertahan di sekolah yang berada di Jalan Sultan Agung. Pasalnya, sekolah ini dianggap murah dan diidamkan warga sekitar.

Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Tutut Erliana mengaku pihaknya terus melakukan pendekatan kepada para wali murid segera memindahkan anak-anaknya ke sekolah lain.

"Di sana pun ada SDN Bangunsari 1 dan 3, SDN Nologaten, SD Maarif harusnya orang tua bisa segera memindahkan anak-anaknya," papar dia.

Menurutnya, penutupan ini memang harus dilakukan demi 'perampingan'. "Kan muridnya sudah tidak banyak, kami juga harus melakukan perampingan, makanya ditutup," tambah kadindik.


Salah satu siswa Viko Lesmana (11) mengatakan dirinya keberatan jika harus pindah sekolah. Sebab, sudah merasa nyaman di SDN 2 Bangunsari. "Saya tidak mau pindah, sudah betah di sini (sekolah,red). Di sini apa-apa tidak bayar, cuma bayar buku saja," terang siswa kelas 5 ini kepada detikcom di lokasi, Selasa (17/7/2018).

Dari pantauan detikcom, hari kedua masuk tahun ajaran baru, sekitar 20 siswa tampak bermain di halaman sekolah. Ada yang bercengkerama, main bola atau sepeda. Mereka tidak melakukan aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) seperti sekolah lain. Ruang guru pun tampak sepi dan tidak menunjukkan adanya aktivitas di ruangan tersebut.

Tidak hanya para siswa yang merasa keberatan, para wali murid pun merasa keberatan dengan ditutupnya sekolah ini. Pasalnya, hanya di SDN Bangunsari 2 inilah yang biaya pendidikannya murah meski berada di kawasan perkotaan.

"Kami semua wali murid menolak penutupan ini, surat penutupan itu belum ada. Tapi gurunya sudah tidak ada, tidak ada yang mengajar ini bagaimana," jelas Suroso, salah satu wali murid.

Suroso bahkan menuding pihak dindik main-main dalam penutupan ini. Karena menurutnya, surat penutupan dari bupati belum ada. "Selain itu, siapa yang mau menjamin anak-anak ini setelah dipindah bagaimana dampak psikologisnya," tandas dia.

(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.