Massa Ormas di Surabaya Turun Jalan Tolak Aksi Separatisme

Massa Ormas di Surabaya Turun Jalan Tolak Aksi Separatisme

Deni Prastyo Utomo - detikNews
Senin, 16 Jul 2018 12:03 WIB
Massa membawa spanduk penolakan separatisme (Foto: Deni Prastyo Utomo)
Surabaya - Ratusan orang yang tergabung dalam Sekber Benteng NKRI menyerukan aksi Surabaya Melawan separatisme. Aksi ini adalah buntut dari ulah oknum Aliasi Mahasiswa Papua (APM) yang dinilai telah menggalang gerakan separatisme.

Aksi ini diikuti sejumlah ormas di Surabaya seperti Pemuda Pancasila, FPI Jawa Timur, Pemuda Mujahidin, Laksar Garuda Patriot Garuda (Patga), Komunitas Garuda Sakti Surabaya, BHOEMIPUTERA, Front Pancasila, Kokam, dan Indonesia Center Jatim.

Dalam aksi itu, massa berorasi menggunakan pengeras suara. Massa juga membawa spanduk yang bertuliskan antara lain, 'Jangan Gunakan Asrama Papua di Surabaya Untuk Kegiatan Makar, Arek Suroboyo Cinta NKRI !!!, AMP jangan bikin rusuh, Tindak Tegas Provokator yang Mencoba Memecah Belah NKRI, dan Bu Risma, jangan biarkan Surabaya jadi sarang Makar oleh segelintir oknum mahasiswa Papua yang ingin merongrong NKRI'.

"Mereka (mahasiswa Papua) datang ke sini itu mencari ilmu untuk membangun Papua. Bukan malah melakukan aktivitas yang memecah belah NKRI. Apakah ini dibenarkan?," teriak salah satu orator di depan Gedung Grahadi, Senin (16/7/2018).

Menurut sang orator, mahasiswa Papua juga bagian dari warga Negara Indonesia yang harus menjaga NKRI secara bersama-sama. "Bukan malah menjadi kompor-kompor. Bahwasannya NKRI dan Pancasila di dada kami semua. Kata siapa warga Surabaya tidak rukun," jelasnya.

Sementara itu, Sekertaris Daerah FPI Jatim, Muhammad Khoirudin mengatakan aksi ini dilakukan untuk mempertahankan NKRI dari gerakan separatisme. Selain itu meminta kepada mereka yang tergabung dalam gerakan separatisme untuk segera sadar.

"Kami menggelar aksi ini untuk mempertahankan NKRI. Siapa pun yang berpaham separatisme selayaknya sadar diri. Kalau anti NKRI silakan saja meninggalkan Indonesia. Kalau tidak akan berhadapan dengan kami semua," kata Khoirudin kepada wartawan.

Khoirun juga menyampaikan gerakan ini bukan aksi untuk menggunjing oknum mahasiswa papua. Pihaknya ingin mengajak oknum-oknum mahasiswa itu untuk sadar dan mempertahankan NKRI.


Massa membawa spanduk penolakan separatismeMassa membawa spanduk penolakan separatisme Foto: Deni Prastyo Utomo

"Ini bukan aksi. Tapi gerakan persaudaraan. Ini bukan sikap menggunjing, tapi ini sikap yang menunjukkan bahwa kita saudara. Mari kita sadar untuk sama-sama menjaga keutuhan NKRI," ungkap Khoirudin.

Di kesempatan yang sama, Ketua Sekber Benteng NKRI, Arukat Djaswadi menyampaikan jika pihaknya secara tegas menolak dan siap melibas separatis yang berada di Surabaya. Pihaknya juga meminta kepada aparat keamanan bertindak tegas terhadap separatis.

"Kami Arek Suroboyo, cinta NKRI, toleran dan cinta damai. Separatis yang berlindung di balik AMP (Aliansi Mahasiswa Papua) jangan bikin rusuh," terang Arukat.

Menurutnya mahasiswa Papua adalah saudara. Namun, baginya, musuh bangsa Indonesia adalah separatis yang berlindung di balik nama mahasiswa Papua.

"TNI dan Polri kami minta mengambil tindakan tegas provokator yang mencoba memisahkan diri dari NKRI," pintanya.

Arukat juga menanyakan kembali ketegasan Pemkot Surabaya terhadap kelompok separatis, khususnya yang berada di Surabaya. "Karena selama ini di kantor mahasiswa Papua tidak pernah ada bendera Merah Putih berkibar. Mulai hari ini harus ada bendera kita Indonesia berkibar disana," tandasnya.

Usai mengelar aksi di depan patung Gubernur Suryo, ratusan massa kembali mengelar aksi di depan kantor Balai Kota Surabaya. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.