"Saya diajak jadi saksi penggeledahan di rumah Pak Saefulloh, ada barang-barang yang dibawa polisi. Dus isi buku dan kertas, laptop, pedang, pisau sangkur, busur dan anak panah, mobil Kijang, dan motor Vario," kata Ketua RT setempat, Sumarjono ditemui di rumahnya, Rabu (11/7/2018).
Sumarjono mengaku proses penggeledahan berjalan hampir sejam. Puluhan polisi bersebo dan bersenjata melakukan penjagaan ketat. Warga dilarang mendekat sekitar rumah Saefulloh selain ketua RT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya jam 09.00 ada orang mengaku polisi datang ke rumah, mengajak saya jadi saksi penggeledahan. Saya tanya tidak mengaku polisi dari mana, tapi ada yang memberitahu saya itu dari Densus," jelasnya.
Ketika tiba di rumah Saefulloh, Sumarjono mengaku sudah tidak melihat keberadaan Saefulloh dan keluarganya.
"Tapi setelah itu saya dapat informasi, Pak Saefulloh, istri dan anak-anak dibawa polisi. Mereka ditangkap terpisah, ada yang di rumahnya, ada yang di jalan," imbuhnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini