"Sesuai pesan bapak Presiden Jokowi bahwa ini harus dipastikan masyarakat yang mengungsi itu harus terjamin makanannya. Kebutuhan dasar yang perlukan oleh pengungsi itu harus dijamin oleh pemerintah," kata Idrus Marham di Posko Pemantauan Gunung Agung Rendang, Karangasem, Sabtu (7/7/2018).
Idrus tiba di pos pantau pukul Sabtu (7/7) kemarin sekitar pukul 16.45 WITa. Idrus disambut Kepala Sub-Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Deby Kamil Syahbana. Mensos juga mengamati kondisi gunung yang terekam melalui kamera secara live di posko pemantauan.
Ia juga menyampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Karangasem untuk memonitor perkembangan dan apapun kebutuhan pengungsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Segera kirim itu (ke Pemerintah Pusat) apa-apa rincian yang dibutuhkan pengungsi," ucapnya lagi.
Setelah memastikan kondisi Gunung Agung dari pos pantau, Mensos juga sempat mengunjungi posko pengungsian di Desa Duda Timur. Mensos juga sempat bercengkrama dengan para pengungsi dan makan bersama anak-anak.
Selain melakukan peninjauan mensos juga menyerahkan bantuan logistik oleh kepada Pemkab Karangasem senilai Rp 156 juta. Terdiri dari barang-barang berupa masker, biskuit 90 dos, makanan dkk.
Sementara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia (PDTT) Eko Putro Sandjojo mendatangi posko pengungsian. Berbeda dengan kunjungan-kunjungan lain, menteri Eko datang bersama rombongan pada malam hari.
"Ini spontanitas, saya bersama teman-teman wartawan datang dan patungan untuk memberikan sumbangan," kata Eko di posko pengungsian UPT Pertanian Rendang Karangasem, Sabtu (7/72018) malam.
Eko mengaku telah menyampaikan ke pendamping desa untuk segara melaksanakan musyawarah desa (musdes) agar dana desa bisa digunakan membantu para pengungsi. Ia juga menawarkan untuk memberikan pelatihan bagi warga selama tinggal di pengungsian.
"Kita di sini ada balai (Latihan Masyarakat) juga jadi sambil ngungsi saya tawarkan juga ikut pelatihan di balai kita di Seminyak bisa melatih menjahit dan hidroponik," terangnya.
Untuk teknisnya, lanjut dia akan dibahas lebih lanjut apakah alat-alat pelatihan yang dibawa ke lokasi pengungsian atau warga pengungsi yang diajak ke Seminyak, Kuta.
"Selama (pelatihan) itu jadi mudah-mudahan setelah keadaan aman mereka bisa memulai lagi dengan ketrampilan yang didapat," harapnya. (asp/asp)