"Ya kalau menurut saya radius 5 kilo meter itu masih dekat dengan gunung, apalagi suara gemuruhnya itu kedengarannya keras sekali. Jadi warganya panik, semua berbondong-bondong (menyelamatkan diri) itu dah yang sulit. Apalagi di dusun saya itu dusun Kesimpar itu jalannya rusak sekali," kata Nyoman Tegteg saat ditemui detikcom di lokasi pengungsian UPT Pertanian Rendang, Karangasem, Jumat (6/7/2018).
Tegteg menilai himbauan untuk pulang itu merupakan hal yang tidak jelas. Pasalnya himbauan hanya berdasarkan teori bukan kondisi langsung di lapangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menganggap jarak yang juga dekat, pengungsi juga mengeluhkan akses jalan di desa mereka yang rusak. Sehingga semakin menjadi kekhawatiran ketika harus lari menyelamatkan diri saat erupsi.
"Jalannya rusak dan itu kan satu-satunya jalan. Kalau sampai (gunung) itu meletus saya kan tidak bisa lewat sini cuma satu-satunya jalan disana jalan kecil," ujar Nengah Merta, warga lainnya.
Rumah saya, lanjut Merta, itu di daerah pegunungan. Setelah desanya langsung gunung tidak ada desa lagi disana. Sehingga ia selalu melihat dan mendengar aktivitas Gunung Agung ketika sedang tinggi. Seperti saat keluar lava pijar maupun adanya gemuruh dari dalam kawah.
"Karena malam-malamnya itu terang gunungnya (saat muncul sinar api) terus bunyinya keras. Karena saya dekat makanya saya tak berani kalau pemerintah kan jauh dari pegunungan," urai Merta.
Hal itulah yang menjadi alasan dia bersama keluarga dan kerabatnya untuk tetap bertahan di pengungsian. Merta juga menegaskan akan mencari lokasi pengungsian lain jika tetap diminta pulang atau meninggalkan UPT Pertanian Rendang yang menjadi tempat tinggal sementara.
"Kalau tidak dikasih logistik ya saya beli sendiri yang penting saya aman di sini," ungkapnya lagi.
![]() |
Sedangkan Kadek Wati mengaku mau dan siap untuk pulang dengan catatan ada jaminan keselamatan dan keamanan dari pemerintah.
"Sekarang disuruh pulang saya mau asalkan evakuasinya cepat di waktu kejadian. Mau saya pulang. Sebelumnya waktu ada api (keluar lava pijar) saja tidak ada yang evakuasi dari pemerintah. Sendiri kami ngungsi," tuturnya. (rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini