"Menyelesaikan masalah street crime itu gampang, tidak susah, tidak seperti masalah teroris. Gampang itu," kata Komjen Syafruddin kepada wartawan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (6/7/2018).
Syafruddin mengatakan kejahatan jalanan itu bisa diselesaikan asalkan seluruh aparat berfokus dalam penanganan. Dia memberikan target kasus itu bisa selesai dalam waktu seminggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga mencontohkan dengan kasus miras, yang sempat meresahkan warga beberapa waktu lalu. Ia mengatakan kejahatan jalanan sama seperti kasus miras yang mudah diselesaikan.
"Seperti miras oplosan, itu kan selesai, itu sama saja, gampang," imbuhnya.
Aksi penjambretan belakangan ini marak terjadi di Jakarta. Salah satu yang menjadi korban penjambretan adalah Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarief Burhanuddin saat bersepeda pada Minggu (24/6). Polisi berhasil menangkap dua pelaku bernama Frangki dan Agustina.
Salah seorang pelaku bernama Frangki ditembak mati karena berusaha melawan petugas. Dari penangkapan kasus ini, polisi juga berhasil membongkar sindikat besar penjambret yang diduga bermarkas di Teluk Gong, Jakarta Utara.
Bukan hanya Dirjen PUPR, rombongan Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno pun menjadi korban penjambretan saat mengunjungi Jakarta Fair di PRJ, Minggu (17/6) lalu. Ponsel suster yang merawat anaknya, Sulaiman, raib.
Yang teranyar, penumpang ojek online bernama Warsilah (37) menjadi sasaran penjambret di Jalan Ahmad Yani, Jakarta Pusat, Minggu (1/7). Akibat kejadian itu, korban meninggal dunia di tempat. (knv/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini