"Secara teoritis bisa saja membentuk koalisi ketiga, tapi secara realistis politik nggak mungkinlah. Hampir tidak mungkin koalisi ketiga," kata Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate kepada detikcom, Senin (2/7/2018).
Johnny menyebut wacana duet JK-AHY juga terganjal syarat ambang batas capres atau presidential threshold (PT) 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara Pilpres 2004. Sebab sejauh ini duet pasangan tersebut hanya didukung Demokrat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Median: JK-AHY Bahaya buat Jokowi |
"Apakah mungkin kalau Gerindra mau usung Pak JK? Jadi kalau secara teoritis dua paket bisa terbentuk tapi kalau tiga nggak bisa," imbuh Johnny.
Johnny pun secara tegas mengatakan bahwa partainya tak berminat untuk melirik duet JK-AHY. NasDem tetap setia melabuhkan dukungannya ke Joko Widodo (Jokowi).
"Karena ini hampir tidak mungkin. Tapi kami dalam koalisi pengusung Pak Jokowi tetap membuka peluang kerjasama dengan Partai Demokrat. Koalisi jokowi kan udah lebih dari 50 persen kalau demokrat datang kan makin besar," tuturnya.
Johnny juga menyebut Koalisi Jokowi tak terpengaruh dengan wacana duet itu. Malah, usai perhelatan Pilkada Serentak 2018, koalisi Jokowi disebutnya semakin solid.
Baca juga: Elektabilitas Capres, JK Masih 'Nasakom' |
"Koalisi Jokowi sangat solid. Bahkan setelah pilkada makin solid karena koalisi-koalisi Pak Jokowi banyak yang menang telak di Pilkada," kata Johnny.
Partai Demokrat (PD) menggodok duet Jusuf Kalla (JK)-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk Pilpres 2019. Meski demikian, PD menyebut mereka masih membuka opsi berkoalisi dengan partai-partai lain.
"Sikap Demokrat saat ini masih terbuka untuk semua opsi. Kami menjalin komunikasi dengan semua pihak. Dengan Gerindra, PAN, PKB dan yang lain kami komunikasi," ujar Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP PD Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand mengatakan, duet JK-AHY merupakan keinginan kader partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu. Dia menegaskan, duet ini belum sikap final PD untuk 2019. (mae/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini