Sutiaji-Sofyan Edi Klaim Menang, Unggul 44,9% Suara

Pilwali Malang 2018

Sutiaji-Sofyan Edi Klaim Menang, Unggul 44,9% Suara

Muhammad Aminudin - detikNews
Kamis, 28 Jun 2018 08:07 WIB
Foto: Muhammad Aminudin
Malang - Paslon nomor urut 3 Sutiaji-Sofyan Edi Jarwoko unggul mengalahkan dua rivalnya di Pilwali Malang 2018. Kemenangan ini berdasarkan hasil perhitungan suara tim pemenangan Sutiaji-Sofyan yang diklaimnya sebagai real count.

Sutiaji-Sofyan menang dengan perolehan 44,99 persen suara dari 80 persen input data yang diterima tim pemenangan. Real count mencatat pasangan nomor urut 1 Yaqud Ananda Gudban-Wanedi hanya memperoleh 16,91 persen suara, sementara paslon urut 2 Moch Anton-Syamsul Mahmud meraih 32,44 persen.

Sistem real count diklaim akurat dengan margin eror sebesar 2 persen dengan 80 persen data yang diterima hingga malam ini.

"Ada tiga sistem penghitungan hingga pasangan Sutiaji-Sofyan Edi Jarwoko mengklaim kemenangan, pertama penghitungan real count, input data SMS dari para saksi di TPS, serta penghitungan manual formulir C1," ungkap Koordinator tim data paslon Sutiaji-Sofyan, Noor Wahyudi pada wartawan di kantor pemenangan Jalan Taman Selamet, Rabu (27/6/2018), malam.

Deklarasi kemenangan dihadiri pasangan Sutiaji, Sofyan Edi Jarwoko dan pengurus partai pengusung yakni Demokrat, Golkar serta Perindo. Persaingan cukup terlihat antara Sutiaji dengan Moch Anton. Sutiaji merupakan wakil walikota dan kini menjabat Plt Wali Kota Malang.


Pada Pilwali 2013 lalu, Sutiaji menang berpasangan dengan Moch Anton yang kini menjalani penahanan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam Pilwali Kota Malang 2018, Sutiaji kembali mencalonkan sebagai wali kota berpasangan dengan Sofyan Edi Jarwoko yang di Pilwali 2013 merupakan rivalnya.

Sutiaji-Sofyan diusung Partai Demokrat dan Golkar serta Perindo. Sementara rivalnya Moch Anton-Syamsul Mahmud diusung PKB, PKS, dan Gerindra, dan Yaqud Ananda Gudban-Wanedi diusung PDIP, Hanura, PAN, dan NasDem.

Sutiaji juga satu-satunya cawalkot yang mencoblos di Pilwali Kota Malang 2018, karena dua cawalkot lain tengah menjalani penahanan KPK. Kepada wartawan Sutiaji menyatakan, jika kemenangan merupakan hasil kerja tim beserta partai pengusung, serta relawan.

"Kami melakukan real count, quick count, begitu juga secara manual penghitungan berdasarkan formulir C1. Ini merupakan kemenangan warga Kota Malang," ujar Sutiaji terpisah.

Dia menyebut, selisih keunggulan suara antara 10 sampai 15 persen dari paslon urut 2. Dirinya tak lupa mengucapkan terima kasih kepada warga Kota Malang yang sudah menggunakan hak suaranya.


"Kita juga pastinya menunggu hasil penghitungan resmi KPU," sebut dia.

Sebuah kalimat disampaikan Sutiaji ketika menerima hasil real count dari tim pemenangan.

"Sesuatu yang kecil, bisa mengalahkan sesuatu yang besar, dengan modal keyakinan. Silakan memandang remeh, kekuatan, kebersamaan, dan kekompakkan adalah kunci keberhasilan," ucap Sutiaji.

Dia ingin kembali merajut kebersamaan, menghapus perbedaan untuk membangun Kota Malang bersama-sama.

"Perbedaan adalah sunnatullah, mari rekonsiliasi, karena membangun tidak bisa sendiri, harus bersama-sama. Mudah-mudahan kemenangan ini membawa berkah bukan musibah," tandasnya. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.