Viral Driver Ojol Tolak Antar Tuna Netra di Sulsel, Ini Sebabnya

Viral Driver Ojol Tolak Antar Tuna Netra di Sulsel, Ini Sebabnya

Reinhard Soplantila - detikNews
Sabtu, 16 Jun 2018 21:27 WIB
Ilustrasi disabilitas (Foto: Thinkstock)
Makassar - Sebuah postingan soal penyandang disabilitas yang ditolak oleh pengendara ojek online di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, viral di media sosial. Apa sebenarnya yang menyebabkan penolakan itu?

Penumpang yang ditolak itu bernama Muhammad Luthfi (28), seorang tunanetra. Luthfi yang merupakan warga Kabupaten Gowa, Sulsel ini kecewa dengan tindakan oknum ojek online yang memilih membatalkan pesanan perjalanan usai melihat kondisi fisiknya.

"Kejadiannya tanggal 11 Juni 2018 bakda Asar. Saya dari Jalan Wahidin Sudirohusodo mau ke Perdik di Jalan Pendidikan Makassar ada acara bukber. Saya pesan pakai akun ibu lalu datang ojek onlinenya, sebenarnya dari awal dia lihat saya aneh pas keluar," ujar Luthfi saat dikonfirmasi detikcom pada Sabtu (16/6/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Dia kemudian alasan tidak tahu jalan Pendidikan, tapi saya bilang nanti saya arahkan. Kata ibu saya, dia sempat lihat saya dari atas hingga ke bawah, lalu dia cancel sendiri orderan-nya," tambahnya.

Luthfi, yang bekerja sebagai hipnoterapi di Kota Bandung, mengatakan dirinya kerap menumpangi ojek online. Namun, baru kali ini ia mendapatkan penolakan orderan.

"Saya baru tiba di Makassar tanggal 5 Juni lalu. Sudah sering naik ojek online di Bandung dan Jakarta, tapi baru kali ini pakai akun orang lain di sini," sebut Luthfi.

Sementara itu Muhammad Ridwan, yang merupakan pengemudi ojek online yang telah membatalkan pesanan Luthfi, mengatakan ia terpaksa menolak pesanan itu karena takut penyandang disabilitas yang diboncengnya itu akan terjatuh dari motor saat dibonceng. Menurutnya resiko terjatuh Luthfi saat dibonceng cukup besar.

"Saya sudah tanyakan kenapa tidak pesan taxi online saja, takutnya dia jatuh pada saat dibonceng. Sering saya bonceng orang tua, bukan berarti saya tidak mau bawa, cuma resikonya besar apalagi dudukan kaki motor saya tinggi," kata Ridwan saat dikonfirmasi.


Kemudian, sambung Ridwan, dirinya kaget melihat pengorder yang berbeda saat ia tiba di tempat tujuan pemesan. Ia menyatakan yang memesan adalah wanita, tapi saat datang yang akan diantarnya adalah seorang pria.

"Wanita pesan, itu hari saya jemput bukan wanita tapi laki-laki. Dia bilang sudah biasa naik ojek motor, tapi bagi saya tidak biasa karena resikonya, jadi saya minta dia cancel tidak mau, akhirnya saya cancel," ujarnya. (haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads