"Mau tidak mau kita harus menggunakan sistem seperti yang sudah dibangun dengan Traveloka, dengan Tiket.com, dengan Pegi-pegi (untuk mengurani jumlah calo tiket)," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Andri Yansyah di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Selasa (12/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi memang belum semua PO (Perusahaan Otobus) mau kita ajak (kerjasama dengan penyedia tiket online). Makanya kita perlu berkoordinasi atau minta bantuan Kemenhub untuk memaksa PO-PO masuk ke dalam sistem kita. Karena apa? Karena ini manfaatnya banyak," tuturnya.
"Inilah sekarang saya minta nih, kita bekerja sama dengan Organda (Organinsasi Angkutan Darat), bekerja sama dengan Kemenhub untuk memaksa, kenapa? Karena izinnya ada di Kemenhub. 'Kalau lu kagak masuk, gue cabut (izinnya)!' Masuk nggak dia?," sambung Andri.
Tak hanya itu, Andri pun menuturkan, perlu ada komitmen antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah terkait hal itu. Perlu ada ketegasan untuk menuntaskan permasalahan calo tersebut.
"Mau tidak mau harus seperti itu (ada ketegasan pemerintah). Sampai lindung berbulu pun nggak bakal beres (permasalahan calo). Jadi harus ada komitmen dari pemerintah, antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah," tutup Andri.
(yas/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini