Hanura Tepis PD soal 'Kuping' Jokowi Lebih Tipis Dibanding SBY

Hanura Tepis PD soal 'Kuping' Jokowi Lebih Tipis Dibanding SBY

Haris Fadhil - detikNews
Kamis, 14 Jun 2018 14:50 WIB
Inas Nasrullah (Foto: dok. pribadi)
Jakarta - Hanura menepis tudingan Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon bahwa 'telinga' pemerintahan era Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih tipis dibanding era SBY. Menurut Hanura, Jokowi tidak punya ciri-ciri orang yang 'kuping' tipis.

"Kalau disebut lebih tipis dari SBY, artinya diakui oleh kader Demokrat bahwa sebenarnya telinga SBY itu tipis, iya kan? Saking tipisnya telinga SBY, jadinya dia gampang pundung, sering kali kita disuguhi tontonan di mana SBY gampang sekali tersinggung, lalu apakah Pak Jokowi pernah seperti itu? Kita belum pernah mendengar beliau seperti itu," kata Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir kepada detikcom, Kamis (14/6/2018).


Selain itu, Inas yakin akun Twitter @LawanPolitikJKW milik Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean di-suspend bukan karena diminta pemerintah. Ia menduga akun itu bisa saja di-suspend karena dilaporkan oleh pengguna Twitter lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya yakin bahwa di-suspend-nya akun Twitter Ferdinand bukan oleh pemerintah, nggak ada kaitannya dengan pemerintah, wong cuitannya nggak ada yang menarik. Tapi saya duga sih bahwa Ferdinand sedang berseteru dengan seseorang lalu dengan tidak beretika menyinggung pribadi orang tersebut, sehingga dilaporkan ke admin Twitter. Ini mah masalah personal aja sih," ucapnya.

Sebelumnya, Partai Demokrat memprotes pembekuan atau suspend sejumlah akun Twitter, salah satunya @LawanPolitikJKW milik Ferdinand. PD lalu membandingkan pemerintahan SBY dengan Jokowi.

"Tidak salah kemudian kita berpikir pemerintah sekarang represif dan membungkam kebebasan berpendapat dan berekspresi kan. Karena bertubi-tubi ini dari kejadian foto yang diunggah Pak Amien Rais yang dikenal oposan terhadap pemerintah hari ini mendadak dihapus Instagram dan hari ini beberapa akun Twitter, termasuk akun teman kami, Ferdinand Hutahaean, yang di media sosial dikenal kritis kepada pemerintah malah di-suspend, kan memang terjadi di pemerintahan sekarang ini," kata Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon kepada wartawan, Kamis (14/6).


"Belum lagi di benak publik kan memang telah terbangun kesan, terkait kebebasan berekspresi dan berpendapat ini, pemerintah sekarang memang 'telinganya lebih tipis' dibanding pemerintahan Pak SBY," kritik Jansen.

Sementara itu, Menkominfo Rudiantara membantah pembekuan sejumlah akun Twitter ini ada kaitannya dengan pemerintah. Pihaknya tidak memberi perintah apa-apa.

"Saya sudah cek di kantor dan pastikan tidak ada permintaan suspend atau take down dari Kominfo," kata Rudiantara. (haf/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads