"'Kuping' tipis juga sangat tidak relevan jika dikaitkan dengan Pak Jokowi. Orang yang 'kupingnya' tipis biasanya punya dua kebiasaan menghadapi kritik, kalau nggak marah-marah ya curhat. Dua-duanya bukan kebiasaan Pak Jokowi," kata Wasekjen Golkar Sarmuji kepada detikcom, Kamis (14/6/2018).
Selain itu, Sarmuji mengomentari tudingan Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean yang menduga akun Twitter-nya, @LawanPolitikJKW, di-suspend lantaran kerap menuliskan kritik kepada pemerintahan Jokowi. Menurutnya, kalau akun yang mengkritik Jokowi kena suspend pemerintah, akun milik Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah sudah di-suspend lebih dulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Demokrat memprotes keras pembekuan atau suspend sejumlah akun Twitter, salah satunya @LawanPolitikJKW, milik Ferdinand. PD lalu membandingkan pemerintahan SBY dengan pemerintahan Jokowi.
"Tidak salah kemudian kita berpikir pemerintah sekarang represif dan membungkam kebebasan berpendapat dan berekspresi kan. Karena bertubi-tubi ini dari kejadian foto yang diunggah Pak Amien Rais yang dikenal oposan terhadap pemerintah hari ini mendadak dihapus Instagram, dan hari ini beberapa akun Twitter, termasuk akun teman kami, Ferdinand Hutahaean, yang di media sosial dikenal kritis kepada pemerintah malah di-suspend, kan memang terjadi di pemerintahan sekarang ini," kata Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon kepada wartawan, Kamis (14/6).
"Belum lagi di benak publik kan memang telah terbangun kesan, terkait kebebasan berekspresi dan berpendapat ini, pemerintah sekarang memang 'telinganya lebih tipis' dibanding pemerintahan Pak SBY," kritik Jansen.
Sementara itu, Menkominfo Rudiantara membantah pembekuan sejumlah akun Twitter ini ada kaitannya dengan pemerintah. Pihaknya tidak memberi perintah apa-apa.
"Saya sudah cek di kantor dan pastikan tidak ada permintaan suspend atau take down dari Kominfo," kata Rudiantara. (haf/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini