Mereka pun rela mengantre di bawah terik matahari. Tak jarang ibu-ibu membawa serta anak-anak mereka demi mendapatkan uang Rp 30 ribu.
Khawatir tak kebagian, ribuan warga miskin ini pun sempat berdesakan di halaman rumah pengusaha mebel di Desa/Kecamatan Sooko, Mojokerto.
"Saya antre mulai jam setengah tiga (14.30 WIB). Terpaksa ikut berdesakan, takut tak kebagian," kata salah satu penerima zakat, Mistianingsih (55).
Anak-anak pun sempat terjepit di tengah antrean. Salah satunya anak Mistianingsih sendiri. "Kalau saya endak sempat kejepit, tapi anak saya," ujarnya.
Kendati hanya dapat uang Rp 30 ribu, bagi Mistianingsih ini sangat berarti. "Saya dapat Rp 30 ribu. Buat beli kebutuhan lebaran, beras dan gula," terangnya.
Untuk menjaga agar situasi tak semakin kisruh, sejumlah polisi dan TNI diterjunkan ke lokasi pembagian zakat.
Pembagi zakat, Totok menjelaskan, sedikit kisruhnya pembagian zakat lantaran warga yang datang melebihi undangan. "Yang terdaftar 400 orang, yang tidak ada 800 orang," ungkapnya.
Agar tak mengecewakan warga, kata Totok, penerima zakat yang tak terdaftar tetap diberi uang Rp 30 ribu. "Kalau yang terdaftar dapat beras dan uang," tandasnya. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini