Service Departement Head Daihatsu Anjar Rosjadi pun memberikan pendapatnya kepada detikOto, Senin (11/6/2018). Soal video tersebut, Anjar menilai rasanya bukan salah dari kondisi jalanan atau kendaraan. Namun besar kemungkinan disebabkan karena kurang piawainya pengendara tersebut.
"Pertama, jika mendengar kabar yang ada dikatakan sudut kemiringan hampir 40 derajat, itu berlebihan. Pasti tidak segitu. Kedua, sepertinya jika mendengar suara mesin, ini tidak sesuai dengan kebutuhan tenaga yang diinginkan, perpindahan kopling pun terlambat. Seperti gasnya tidak ditekan," ujar Anjar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal kemiringan jalan di tanjakan tersebut, menurut Anjar pastinya sudah sesuai aturan.
"Ya kalau saya melihat, jalanan yang dibangun oleh pemerintah itu ada aturannya mengenai kemiringan dan lain-lain. Berapa kemiringan tanjakan dan kemiringan pembuangan airnya, itu ada aturannya, berapa tanjakan dan turunan itu tidak lebih 9 derajat," kata Anjar.
"Tapi silakan dicek kembali di PU atau lembaga terkait, Puncak (Bogor-Red) tidak lebih dari 9 derajat. Kecuali jalur-jalur yang masuk ke vila-vila, karena itu masyarakat bangun sendiri," tambah Anjar.
Nah buat yang berkendara mengendarai mobil manual, Anjar memberikan saran untuk bisa lebih waspada saat bertemu jalanan menanjak.
"Untuk yang tidak terampil, mungkin yang bisa kita sarankan tidak berhenti di tengah tanjakan. Selain itu pastikan untuk mengambil ancang-ancang saat bertemu dengan jalan yang menanjak," katanya.
"Saat berhenti mendadak, gunakan rem tangan, jangan mengandalkan gas dan kopling jadi tidak terburu-buru. Dan jangan panik, atau kalau tidak bisa minta tolong sama yang bisa mengendarai mobil manual, daripada kopling hangus lebih baik meminta bantuan kepada yang bisa," tambahnya. (lth/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini