"Sniper kita siapkan 10 personel. Mereka berada di sejumlah titik yang kita nilai rawan terjadinya kriminalitas," kata Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo , Kamis (7/6/2018).
Menurut Kusworo, tiap titik rawan akan ditempatkan satu personel sniper. Jadi ada 10 titik rawan di mana sniper tersebut berada.
"Untuk titiknya di mana saja tidak bisa kita sampaikan ke publik, karena itu bagian dari kerahasiaan tugas," tegas Kusworo.
Namun, lanjut dia, keberadaan sniper ini diutamakan untuk menekan kejahatan jalanan, utamanya perampasan motor dan bajing loncat. Oleh karena itu, besar kemungkinan para sniper ini ditempatkan di jalur-jalur lalu lintas yang dilewati pemudik.
"Yang jelas di mana itu kita anggap sebagai titik rawan, maka di sana kita tempatkan penembak jitu atau sniper," tandas Kusworo.
Mengenai pelaksanaan operasi ketupat, menurut Kusworo, Polres Jember menerjunkan sebanyak 202 personel. Selain itu juga dibantu sebanyak 157 personel dari instansi samping.
"Termasuk personel TNI, Dishub, Satpol PP, Orari dan Banser. Sehingga kita secara bersama-sama berupaya menjaga Jember tetap aman," ujar Kusworo.
Para personel ini akan ditempatkan di sejumlah titik. Di antaranya tempat ibadah, tempat wisata dan jalur mudik.
Ada enam pos pengamanan, enam pos pelayanan, satu pos pelayanan terpadu yang ditempatkan di titik rawan kriminalitas dan rawan kemacetan.
"Juga tempat pusat perbelanjaan, dan tempat ibadah nonmuslim, misal gereja. Kita akan lipatgandakan, atau kita lakukan penebalan pengamanan," pungkas Kusworo.
Dalam gelar pasukan hari ini, Polres Jember juga melakukan pemusnahan barang bukti miras dan narkoba. Di antaranya, 5.398 botol miras ilegal, 8,35 gram sabu dan 10 ribu butir pil koplo. Pemusnahan juga disaksikan bupati Jember dr Faida dan pejabat forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda). (fat/fat)