Undip Nonaktifkan Jabatan Prof Suteki yang Diduga Anti-NKRI

Undip Nonaktifkan Jabatan Prof Suteki yang Diduga Anti-NKRI

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Rabu, 06 Jun 2018 19:22 WIB
Foto: Akun Facebook Suteki
Semarang - Jabatan Prof Suteki di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang mulai hari ini dinonaktifkan sementara sesuai SK Rektor No. 223/UN7.P/KP/2018. Hal itu terkait dijalaninya pemeriksaan disiplin yang digelar karena dugaan anti-NKRI.

Humas Undip Semarang, Nuswantoro mengatakan hari ini Prof. Suteki menjalani sidang disiplin. Sesuai dengan peraturan ASN, maka yang bersangkutan dibebastugaskan dari jabatannya.

"Ini bukan sanksi yang dijatuhkan, tetapi prosedur yang harus, selama yang bersangkutan masuk dalam persidangan disiplin ASN," kata Nuswantoro, Rabu (6/6/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil dari sidang disiplin belum bisa langsung ditentukan, masih ada proses yang perlu dilewati. Jika nantinya tidak terbukti bersalah, maka jabatan yang diemban akan dikembalikan.

"Jika tidak terbukti bersalah, jabatan itu akan dikembalikan lagi," ujarnya.


SK tersebut sudah ditandatangani oleh Rektor dan mulai hari ini berlaku seiring dilaksanakannya sidang disiplin. Dengan SK tersebut maka Prof Suteki nonaktif dari jabatan Kaprodi Magister Ilmu Hukum Undip, Ketua Senat Fakultas Hukum Undip, dan Anggota Senat Undip. Meski demikian, Prof. Suteki masih diperbolehkan mengajar.


"Yang bersangkutan masih mengajar," lanjutnya.

Untuk diketahui, Undip akan menindak tegas jika ada stafnya yang anti-NKRI dan anti-Pancasila. Ternyata Prof Suteki yang sudah mengajar soal Pancasila selama 24 tahun menjadi salah satu staf yang diduga anti-NKRI. Salah satu penyebabnya yaitu postingan Suteki di facebook terkait khilafah.


Tonton juga: Jokowi bakal galak jika ada yang ganggu NKRI

[Gambas:Video 20detik]

(alg/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads